MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., hadir pada acara Rapat Terbuka Dies Natalis ke-21 Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri), Kamis (25/8) kemarin. Dalam pidatonya, Muhadjir menyampaikan bahwa bonus demografi di Indonesia harus benar-benar dipersiapkan. Lembaga pendidikan, utamanya Perguruan Tinggi punya peran besar.
Dari lembaga pendidikan generasi penerus dilahirkan. Mereka akan memegang tonggak kepemimpinan di segala sektor pada tahun 2045 yang dicangkan sebagai Indoneisa Emas. “Kalau bonus demografi ini dimanfaatkan sebaik-baiknya akan menjadi berkat. Tapi kalau lewat begitu saja akan menjadi musibah bagi bangsa ini,” ujarnya.
Menurutnya, bonus demografi merupakan
momentum kependudukan. Usia produktif jauh lebih banyak dari pada yang non produktif. “Kalau usia produktif tapi ternyata tidak produktif maka akan jadi beban berat,” imbuhnya.
Karena itu, kata Muhajir, membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas tidak lah mudah. Dan itu tugas lembaga pendidikan. Maka butuh intervensi pembangunan SDM secara semesta. “Unitri punya andil besar. Apalagi mahasiswanya banyak dari Indonesia Timur, yang membutuhkan SDM hebat dan berkualitas untuk pembangunan yang lebih merata,” tuturnya.
Rapat Terbuka digelar di GOR Unitri. Dihadiri Senat, Rektorat, Pembina dan Pengurus Yayasan Yayasan Bina Patria Nusantara. Juga hadir dalam kegiatan itu, tamu-tamu undangan dari kalangan akademisi, mitra kerja Unitri dan Kepala LL DIKTI Wilayah VII Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut Rektor Unitri Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M.Sc menyampaikan bahwa saat ini Unitri tengah fokus pada peningkatan kualitas pendidikan. Di usianya yang kini sudah mencapai 21 tahun, Unitri bertekad untuk menjadi perguruan tinggi kelas internasional. Beberapa upaya terus ditingkatkan untuk mencapai target tersebut.
Antara lain peningkatan SDM Dosen, memperkuat jejaring skala nasional maupun internasional. “Semoga tekad besar yang kita bangun mampu mengantarkan Unitri bersaing di tingkat internasional,” harapnya.
Selain itu, lanjut Prof Eko, Unitri tidak henti-hentinya berupaya keras meningkatkan mutu untuk selalu menjadi lebih baik. Dengan cara mengembangkan sistem pendidikan digital, memperkuat jejaring, hingga menghasilkan banyak paten dari para dosen.
Dan dari segi kualitas kelembagaan Unitri mempunyai LPPM yang selalu terdepan dalam melaksanakan bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. “Abdimas kami tercapai sangat baik. Bahkan masuk klaster utama,” imbuhnya.
Prof. Dr. Dyah Sawitri, SE., MM., selaku Kepala LL DIKTI Wilayah VII Jawa Timur turut memberikan komentar akan kemajuan Unitri. Menurutnya, saat ini Perguruan Tinggi fokus pada peningkatan dan pengembangan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Baik dosen maupun mahasiswa berpacu melaksanakan program MBKM yang berkualitas.
“MBKM menjadi prioritas utama saat ini. Berbagai upaya perlu dilakukan agar implementasi MBKM benar-benar berkualitas baik yang di dalam internal kampus maupun luar kampus Unitri,” terangnya .
Selanjutnya, kata dia, Unitri terus meningkatkan level di indikator kinerja utama yang lebih unggul. Indikator unggul itu, ditunjukkan dengan jumlah lektor kepala dan guru besar. “Semoga tahun berikutnya Unitri bisa menambah jumlah Guru Besar dan Lektor kepala,” harapnya. (imm)