MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang kekurangan sekitar 500 guru hingga saat ini. Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pensiun, promosi hingga faktor meninggal dunia.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana mengatakan, meski masih butuh ratusan guru, pihaknya tidak terlalu khawatir. Sebab masih ada opsi diambil Guru Tidak Tetap (GTT)
“Kekurangan guru sekitar 500 guru tapi terpenuhi dari GTT dan PTT kami. Gajinya sudah representatif karena sudah di Perwalkan. Minimal untuk GTT-PTT yang ada di sekolah ijazah SMA saja menerima (gaji) Rp 2.050.000 (per bulan),” terang Suwarjana kemarin.
Kekurangan 500 guru ini dikatakan Suwarjana berdasarkan dari prediksi dan perhitungan masa kerja guru-guru yang ada di Kota Malang. Guru yang pensiun saja tiap tahunnya juga ada ratusan orang yang pensiun, baik jenjang SD maupun SMP.
“Prediksi 2023 ke depan ini mesti ada sekitar 300 guru yang pensiun. Setiap tahun juga sekitar segitu,” terangnya.
Oleh karenanya, pada tahun ini pihaknya akan melakukan pengajuan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru lagi. Ditujukan kepada Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).
“Kalau yang mengajukan ke BKPSDM, pengajuan tahun ini sekitar 300 guru sama 500 guru. Jadi total sekitar 800 guru itu yang kita ajukan,” ungkapnya.
“Mudah-mudahan bisa dieksekusi tahun depan. Karena semua itu formasi dari Kemenpan-RB. Konon katanya akhir 2023 tidak ada kata kekurangan guru,” tandasnya. (ian/aim)