spot_img
Wednesday, July 2, 2025
spot_img

Dikti Kaji Dampak Kampus Merdeka

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sebanyak 178.998 mahasiswa dari seluruh indonesia telah mendaftar program Kampus Merdeka sejak awal dibuka hingga tahun 2022. Setiap tahun jumlahnya meningkat. Mereka tersebar dalam program yang telah disiapkan oleh Kemdikbudristek, yakni IISMA, IISMA Vokasi, Kampus Mengajar, Magang dan Studi Independen Bersertifikat, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Program Wirausaha Merdeka dan Praktisi Mengajar.

Hal itu disampaikan Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D., IPU, ASEAN.Eng saat menjadi Keynote Speaker pada Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MSA PTN-BH), beberapa waktu yang lalu.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan di Universitas Brawijaya (UB) ini, Nizam menyampaikan monitoring evaluasi dan kajian dampak kampus merdeka, terutama pada program flagship, yakni program yang diselenggarakan secara nasional.

“Dengan memperhatikan aspek kepuasan para pihak terhadap program, rekognisi SKS, dan dampak bagi mahasiswa, serta aspek lainnya, didapatkan bahwa mayoritas penerima manfaat menyatakan puas dan sangat puas atas program kampus merdeka yang diikutinya,” ungkap Nizam.

Dia mengungkapkan, dari hasil kajian dampak ekonomi kampus merdeka 41 persen mahasiswa mendapatkan pekerjaan lebih cepat. Artinya masa waktu tunggu mereka tidak lama setelah kelulusan. Pun gaji pertama alumni kampus merdeka lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional. “Rata-rata nasional membutuhkan waktu empat bulan untuk mendapatkan pekerjaan, sedangkan alumni kampus merdeka membutuhkan waktu 0,3 hingga 2,8 bulan,” katanya.

Menurutnya, seluruh program flagship ini menunjukkan capaian dan tambahan kompetensi yang tinggi terutama dalam soft skill, seperti kepemimpinan, kapasitas berpikir, problem solving, berpikir kritis, dan kreativitas.

“Saya berharap PTN-BH semakin memperkokoh dan mengakselerasi program MBKM sehingga impactnya bisa kita rasakan dan manfaat bagi mahasiswa dan lulusan PT lebih dahsyat lagi. Semoga kemajuan Indonesia dalam pendidikan tinggi dapat menjadi contoh baik bagi dunia,” pungkasnya.

Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik PTN-BH dibuka oleh Rektor UB Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc. Dalam kesempatan tersebut, tantangan dalam pendidikan tinggi di Indonesia kedepannya tidak mudah. Namun dengan adanya arahan dan fasilitas pendanaan dari Dirjen Dikti Kemdikbudristek perlu disyukuri dan diapresiasi.

“Semoga PTN-BH dapat bekerjasama lebih kuat menghadapi tantangan dalam mendidik putra putri Indonesia sehingga dapat meningkatkan kualitas akademik PTN-BH,” ucap Rektor.

Sementara itu Ketua Majelis Senat Akademik Prof. Dr. Sulistiowati, S.H., M.Hum menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan MSA ini, yakni merumuskan nilai bersama dalam rangka meningkatkan kualitas dan rekognisi internasional, merumuskan strategi kualitas akademik terkait pembentukan karakter SDM dan karakter PTNBH untuk mendapatkan rekognisi internasional melalui pemeringkatan QS World University Ranking. Selain itu berbagi pengalaman peningkatan mutu akademik dan rekognisi internasional melalui pemeringkatan QS World University Ranking.

Dan keberadaan Majelis Senat Akademik menjadi tempat menggalang kerjasama untuk mencapai setiap pemeringkatan QS World University Ranking. “Melalui refleksi dan kolaborasi PTN-BH ini saya berkeyakinan kita mampu bersama-sama meningkatkan mutu akademik pendidikan tinggi dan reputasi internasional,” ujar ucap Guru Besar Universitas Gadjah Mada ini, saat konferensi pers. (imm/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img