Malang Posco Media-Memberi jaminan kesehatan bagi seluruh warga Kota Malang dan meningkatkan fasilitas dan pelayanan kesehatan lebih baik, tetap menjadi makna dari Hari Kesehatan Nasional (HKN). Akan tetapi hal ini juga harus diperkuat dengan keterlibatan perangkat tenaga kesehatan di basis kelompok masyarakat terkecil.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang tengah gencar melakukan program-program di mana masyarakat bisa lebih aktif menjaga dan sadar akan hidup sehat. Tidak itu saja, kader-kader Posyandu kini kian digerakkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif menyampaikan salah satu upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat adalah dengan keterlibatan masyarakat sendiri.
“Seperti penguatan kader-kader Pokjanal Posyandu. Mareka ini yang turun langsung ke masyarakat sampai tingkat terkecil. Bulan timbang selalu dilakukan. Dengan keaktifan kader-kader Posyandu masalah kesehatan warga cepat tertangani,” paparnya.
Belum lama ini juga digencarkan sosialisasi Asman (Asuhan Mandiri) untuk Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Toga). Kata Husnul, gerakan Asman ini dilakukan agar masyarakat secara mandiri paham cara mengatasi gangguan kesehatan secara mandiri dalam skala ringan. Dengan memanfaatkan Toga di rumah sendiri.
Di tingkat lebih tinggi, faskes (fasilitas kesehatan) seperti Puskesmas, klinik hingga rumah sakit sudah mulai menerapkan aplikasi SIMONA.
“SIMONA juga kita gencarkan. Aplikasi ini adalah Sistem Informasi Monitorng dan Pembinaan Fasilitas Pelayananan Kefarmasian,” tegas Husnul.
Tujannya ke depan mulai dari RS, Puskesmas, Klinik, Apotek dan Toko Obat wajib melaporkan secara berkala mengenai fasilitas masing-masing, layanan produk kesehatan, obat yang digunakan dan lain-lainnya.
“Saat ini Kota Malang juga tengah membangun kembali gedung Puskesmas Cisadea, kedepan Puskesmas Bareng. Agar lebih representatif dan maksimal dalam memberi pelayanan kepada masyarakat,” tegas Husnul.
Selain itu Pemkot Malang melalui Dinkes juga memberi atensi khusus terhadap antisipasi Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Salah satunya adalah penyakit diare parah pada bayi yang disebabkan oleh Rotavirus. Pencegahan infeksi Rotavirus sendiri kini telah dicanangkan di Kota Malang dengan adanya imunisasi secara gratis sejak Oktober lalu.
“Sasarannya vaksin rotavirus ini mulai bayi umur 2 bulan. (Dilakukan) 2 kali, jadi untuk umur 2 bulan sekali, kemudian jarak satu bulan diberikan lagi semuanya gratis. Sudah serentak dilaksanakan di 5 kecamatan. Target sasarannya insya Allah sekitar 11 ribu an,” pungkas Husnul.
Sementara itu, dalam menyambut HKN 2023 ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan Dinkes Kota Malang. Yakni mengadakan Lomba Iklan Masyarakat Germas (khusus bagi fasyankes) dan Lomba Poster Germas bagi umum. Lalu pada akhir November nanti Bakti Sosial Operasi Katarak gratis akan dilaksanakan. (ica/bua)