Saturday, September 13, 2025
spot_img

Dindik Jatim Gelar Monev SMA Double Track di Trenggalek

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Ukur Ketercapaian Program dan Sasaran

MALANG POSCO MEDIA, TRENGGALEK – Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik) Jatim menggelar monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan Double Track di SMA Negeri 2 Karangan, Kabupaten Trenggalek, Jumat (12/9/2025).

Program bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini diikuti 12 SMA Negeri pelaksana program. Yakni SMAN 1 Rejotangan, SMAN 1 Kalidawir, SMAN 1 Campurdarat, SMAN 1 Karangan, SMAN 2 Karangan, SMAN 1 Tugu, dan SMAN 1 Bendungan. Kemudian SMAN 1 Pule, SMAN 1 Dongko, SMAN 1 Panggul, SMAN 1 Munjungan dan SMAN 1 Kampak.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai mengungkapkan kegiatan monev ini dilakukan untuk mengukur ketercapaian program selama setahun. Tak hanya itu, dalam monev masing-masing satuan pendidikan memaparkan pendapatannya, kesulitan selama implementasi program atau pemasaran. Hingga mengikuti keberhasilan dan menentukan langkah startegis berikutnya untuk mengembangkan program Double Track di masing-masing sekolah.

Aries menyebutkan, program ini telah berjalan sejak tahun 2018 lalu.Tujuannya membekali siswa keterampilan praktis, kewirausahaan, serta life skill abad 21.

“Program ini hadir sebagai solusi bagi lulusan SMA yang tidak melanjutkan kuliah dan memilih bekerja atau berwirausaha,” ujar Aries.

Kadindik kelahiran Makassar ini juga merinci dalam program Double Track, keterampilan yang paling dominan diajarkan pada murid adalah Multimedia, Teknik Listrik, Teknik Elektro, Tata Boga, Tata Busana, Kecantikan, dan Teknik Kendaraan Ringan. Keterampilan ini, menurut Aries, tidak hanya untuk menyiapkan lulusan diterima pada Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Melainkan juga untuk mengantarkan para murid berwirausaha.

“Keterampilan ini tidak hanya menyiapkan mereka untuk diserap industri. Tapi juga kita konsern bagaimana mereka berwirausaha, menumbuhkan entrepreneurship agar mereka bisa tangguh dalam pasar industri. Keterampilan yang sifatnya jasa, akan lebih dibutuhkan pasar. Misalnya saja tata boga, ini berkaitan dengan makanan. Tidak butuh dana banyak, mereka bisa membuka usaha dirumah bahkan bisa merekrut masyarakat sekitar jika pesanan banyak. Ini tentu juga membuka lapangan usaha bagi orang lain,” jelas Aries.

Mantan Pj Wali Kota Batu ini juga menyebut, agar program sesuai dengan target dan capaian yang diharapkan. Peran ITS dalam program ini cukup vital. Yakni menyiapkan kurikulum, pelatihan guru, serta pendampingan sekolah. Sementara Dinas Pendidikan Jawa Timur memastikan kebijakan, pembinaan, dan dukungan anggaran.

Pada program Double Track tiga nilai strategis menjadi kunci utama keberhasilan program. Yakni Penguatan Kewirausahaan mulai dari melatih murid mengelola dan memasarkan produk. Selanjutnya Pembekalan Life Skill Abad 21 yang meliputi bekal keterampilan komunikasi, kolaborasi, kreativitas, dan problem solving.

Serta terakhir Penguatan Karakter dan Kemandirian. Di mana program ini juga membentuk murid percaya diri, inovatif, dan tangguh menghadapi tantangan hidup.

Pada kesempatan ini, Aries juga menyempatkan untuk mencicipi produk Double Track para murid. Salah satunya produk tata boga yang menurut Aries tak kalah dengan industri makanan bermerek.

“Saya berkesempatan mencoba semua rasa, menilai bentuk dan kualitas hasil produk murid kita ternyata tidak kalah dengan produk profesional. Kualitas terjamin, dan cita rasa yang terbaik,”ungkapnya.

Selain produk tata boga, Aries juga menilai produk-produk dari keterampilan lain yang menarik dan cukup terampil seperti tata kecantikan. Kebanyakan para murid yang menggeluti bidang ini telah membuka jasa rias untuk wisuda, karnaval dan kegiatan-kegiatan lain yang ada disekitar wilayah sekolah.

Terakhir ia juga salut dan mengapresiasi alumni SMAN 1 Tugu Trenggalek, Andika Candra yang sukses berwirausaha dengan membuka bengkel pribadi motor pribadi. Kesuksesan Andika, dikatakan Aries juga berkat program Double Track yang dijalankan sekolah dan bekal keterampilan yang dimilikinya. Melalui usaha bengkel motor pribadi ini, bahkan Andika meraih pendapatan 1,8 juta perbulan.

Sementara itu, Kabid SMA Dindik Jatim, Suhartatik menyebut dari hasil monev ini, didapatkan data peningkatan transaksi usaha murid melalui unit DT Mart. Misalnya, SMAN 1 Karangan mencatat transaksi tertinggi sebesar Rp 52,196 juta dari kegiatan sekolah dan Rp 27,385 juta dari Festival Ramadhan. SMAN 1 Panggul membukukan Rp 48 juta dari kegiatan sekolah dan Rp 12,846 juta dari Festival Ramadhan.

Sementara SMAN 1 Tugu mencatat Rp 27,248 juta, SMAN 1 Munjungan Rp 25,5 juta, dan SMAN 2 Karangan Rp 14,425 juta.

Secara keseluruhan, 12 sekolah peserta Monev melibatkan mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dengan jumlah antara 3 hingga 10 mitra per sekolah.

Terkait pengembangan SMA Double Track, Dindik Jatim berkomitmen kedepan program ini mencakup digitalisasi pembelajaran dan pemasaran produk, diversifikasi keterampilan sesuai perkembangan zaman termasuk teknologi informasi, animasi, dan wirausaha digital, serta penguatan kerja sama dengan DUDI melalui teaching factory dan program magang.

Di sela kegiatan Monev Double Track, Kadindik Jatim Aries Agung Paewai didampingi Kabid SMA Suhartatik juga meresmikan program School Food Care (SFC) SMAN 2 Karangan Trenggalek.(ira/nug)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img