spot_img
Friday, October 18, 2024
spot_img

Dinkes Ketatkan Prokes, Antisipasi Hepatitis Jangkit Siswa

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Mencuatnya kasus Hepatitis Akut atau Hepatitis Misterius sangat perlu diwaspadai. Penyakit tersebut dikhawatirkan utamanya akan menyerang anak. Tak terkecuali di lingkungan pendidikan. Anak meniadi rentan terjangkit. Untuk mengantisipasi penyebaran virus itu, Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Malang memaksimalkan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) di setiap satuan pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Rahmat Hardijono meminta kepada sekolah-sekolah untuk memaksimalkan Prokes saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Apalagi dikhawatirkan akan memengaruhi anak usia sekolah.

- Advertisement -

“Kalau hepatitis akut tidak perlu dikhawatirkan yang berlebihan, sepanjang penerapan prokes & anak-anak kita dibiasakan untuk membawa bekal makan atau minum dari rumah untuk berjaga-jaga. Ini harus terus disadari orang tua dan siswanya,” ujar Rachmat Hardijono saat dikonfirmasi, Kamis (12/45).

Menurut Rahmat, sistem belajar mengajar yang sempat terganggu karena pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir ini tetap berjalan, dan Dindik selalu berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk memantau perkembangan kabar tersebut setiap hari.

“PTM tetap diberlakukan sesuai SKB 4 Menteri atau sebagaimana yang sudah berjalan sebelumnya dengan tetap menerapkan prokes secara ketat, demikian juga PPDB,” terangnya.

Untuk diketahui, selain masuknya siswa ke sekolah tak lama lagi masa penerimaan siswa baru juga sudah berlangsung. Dikatakan, hingga saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengupdate perkembangan kasus Hepatitis akut ini. Sejauh ini penyakit menular yang dikhawatirkan itu tidak teridentifikasi di Kabupaten Malang.

“Sampai saat ini tidak ada laporan terkait kasus tersebut. Hasil koordinasi dan arahan Dinkes untuk tetap mematuhi prokes. Kami (Dindik) belum menerima laporan tentang gejala penyakit itu di setiap sekolah,” tambahnya.

Untuk itu, lanjut Rahmat, dirinya meminta kepada semua satuan pendidikan tetap menerapkan prokes sesuai arahan dari Pemerintahan Pusat terkait upaya penanganan Covid-19.

Kendati demikian, Rahmat menegaskan, kegiatan belajar mengajar (KBM) Tatap Muka masih belum dioperasikan secara utuh dan menyeluruh, dan belum berjalan normal seperti saat sebelum pandemi. Menurutnya, hal itu juga dioptimalkan sebagai bentuk langkah antisipatif

“Kita juga belajar dari pasien yang di Tulungagung. Kami dapat informasi katanya yang bersangkutan sudah sakit sebelum wabah itu muncul,” terangnya.(tyo/ggs)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img