MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dihapusnya ribuan data penerima bantuan sosial (bansos) di Kota Malang tengah diselidiki oleh Dinas Sosial-P3AP2KB. Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito, menegaskan pihaknya meyakini kasus penerima bansos yang terindikasi judi online di Kota Malang minim, bahkan kemungkinan besar tidak ada.
Menurut Donny, sekitar 4 ribu data yang sementara dihapus diduga kuat terjadi akibat pencampuran data dari berbagai sumber. Saat ini, pihaknya masih melakukan ground check atau pengecekan langsung di lapangan.
“Kami kan cuma dikasih data, kami ground checking karena tiba-tiba tidak masuk DTSEN. Nah, di DTSEN ini kan dari DTKS, Regsoseg Bappenas, P3KE, data Pertamina, semua dijadikan satu lalu diranking oleh BPS (Badan Pusat Statistik). Nah itu muncul lagi Desil 1 sampai Desil 10. Yang menerima bansos itu Desil 1 sampai 4,” terang Donny, Kamis (11/9).
Dari pengecekan awal, sebanyak 4 ribu penerima bansos ditemukan bermasalah dan dihapus sementara. Melihat kronologi tersebut, Donny yakin hal itu terjadi akibat proses penyatuan data, bukan karena indikasi judi online.
“Tapi kami belum tahu persis karena data itu kan tiba-tiba keluar begitu. Belum ada rilis lengkap dari Kemensos. Ini sedang kami ground check, setelah itu nanti kami masukkan aplikasi SIKS-NG, kemudian diverifikasi oleh Kemensos. Setelah prosesnya selesai, kemudian akan diajukan ke BPS untuk pergantian data,” tambahnya.
Proses pengecekan di lapangan saat ini dilakukan oleh petugas Program Keluarga Harapan (PKH). Donny berharap, kepastian data dapat diselesaikan pada tahun ini agar masyarakat yang berhak bisa segera kembali menerima bansos.
“Targetnya ya iya (tahun ini). Tapi kan ya tergantung PKH sama nantinya kan tergantung BPS juga,” tandasnya. (ian/aim)