MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Agenda Dialog Perencanaan Pembangunan Inklusif (DiRAngKul) sebagai langkah dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang untuk menjaring berbagai usulan dari warga Kota Malang. Memasuki agenda ke empat kali ini berlokasi di Kantor Kecamatan Sukun pada Selasa (3/9) kemarin.
Kepala Bappeda Kota Malang, Dwi Rahayu,S.H,M.Hum mengatakan fokus dari DiRAngKul sendiri tidak jauh berbeda dengan ketiga kecamatan lainnya, dari tahun ke tahun berusaha untuk memperbaiki kamus usulan yang menjadi bagian dari Musrenbang dan pokok-pokok pikiran.
“Dari tahun ke tahun harus kami evaluasi, apakah yang kemarin masih prioritas ataukah tahun berikutnya ada usulan baru, nah inilah alasan kami untuk menggelar agenda ini. Dari waktu ke waktu, masyarakat semakin paham apa itu kebutuhan,” jelasnya.
Dilanjutnya, setelah tahun ketiga digelar agenda semacam ini, masyarakat semakin memahami apa yang menjadi kebutuhan dan mana yang menjadi keinginan. Masyarakat semakin paham sehingga kamus usulan semakin bagus dan sesuai dengan prioritas yang dibutuhkan masyarakat.
“Di tahun ketiga ini, tentu efektivitas dari agenda ini cukup terasa. Begitu dialog ini dilakukan kami bisa tahu kebutuhan dari masyarakat ini seperti apa, kemudian masyarakat pun juga paham bahwa apa yang diusulkan harus seperti apa, prioritasnya seperti apa,” imbuhnya.
Dari dialog tersebut, menurutnya bisa saling memahami kebutuhan. Untuk kecamatan Sukun sendiri, sudah lebih dari 50 persen dari usulan yang diakomodir. Dari 1.119 yang diusulkan, terdapat 617 usulan yang telah diakomodir.

“Kami tidak bisa melihat usulannya berapa diakomodir berapa. Tapi nominalnya ini juga diperhatikan, mungkin selanjutnya tidak hanya jumlah usulan tapi juga rincian nominalnya. Sehingga bisa dilihat secara rinci,” paparnya.
Dilanjutnya, sejauh ini salah satu prioritas yang paling banyak diusulkan terkait dengan pembangunan fisik. Ini menjadi salah satu prioritas, namun dari tahun ke tahun masyarakat juga semakin sadar bahwa pemberdayaan juga menjadi bagian yang penting.
“Misalnya untuk peningkatan perekonomian masyarakat juga perlu dilakukan pemberdayaan, ini dari waktu ke waktu mulai menyadari. Usulan tersebut juga berasal dari perwakilan masyarakat, sehingga diharapkan memang mereka memahami prioritas usulan,” tuturnya.
Sementara itu, Camat Sukun I. K. Widi E. Wirawan, S.Sos, MM. berharap melalui dialog ini dapat membuka peluang-peluang usulan yang dapat memajukan daerah, khususnya untuk Kecamatan Sukun.
“Dari dialog ini maka dapat terkumpul kamus usulan yang memang benar-benar dibutuhkan untuk kemajuan daerah. Oleh karenanya ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk dapat bersama-sama menghimpun usulan dari masyarakat,” tandasnya. (adm/aim)