.
Wednesday, December 11, 2024

Dirjen PKH Kementan Minta FFI Salurkan 1.000 Sapi ke Kop SAE

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, PUJON – Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementerian Pertanian (Kementan), Dr Drh Agung Suganda MSi mendorong agar mitra petani dan peternak dalam hal ini PT Frisian Flag Indonesia (FFI) menyalurkan bantuan 1000 sapi kepada Kop SAE Pujon di tahun 2025. Hal itu disampaikan Suganda dalam penyerahan pembangunan Milk Collection Center (MCC) oleh FFI ke Kop SAE Pujon.

TINJAU : Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementerian Pertanian (Kementan), Dr Drh Agung Suganda MSi bersama Bupati Malang, Sanusi dan Ketua Kop SAE, Niam Sofi meninjau bantuan bantuan MCC dari FFI di Kop Pujon kemarin.  MPM/M FIRMAN

“Kondisi persusuan nasional sedang tidak baik-baik saja. Karena kita semua tahun dua tahun lalu (2022) mengalami wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dampak wabah tersebut sangat luar biasa dan memukul industri perusahaan nasional,” ujar Suganda dalam sambutannya.

Ia menjelaskan bahwa akibat PMK, populasi menurun lebih 10 persen, pun dengan produktifitas juga turun hampir 40 persen. Hal tersebut harus segera diantisipasi kondisinya.

“Kalau tidak kita akan kekurangan produksi susu nasional. Apalagi diketahui bahwa konsumsi susu Indonesia 16,1 liter per kapita per tahun. Konsumsi paling rendah di Asean,” bebernya.

Terlebih, lanjut dia, susu diharuskan masuk menu program makan bergizi pemerintah pusat. Dengan ketentuan harus susu dalam negeri, bukan susu import.

“Agar memenuhi kebutuhan susu nasional tersebut dan mendukung program makan bergizi, pemerintah mengupayakan untuk menambah populasi sapi perah nasional. Kami sudah hitung untuk 5 tahun kedepan (2024-2029) kebutuhan populasi sapi perah untuk menghasilkan kebutuhan susu nasional sejumlah 1 juta sapi perah,” terangnya.

Untuk memulai program penambahan populasi sapi perah tersebut, Dirjen PKH Kementan telah menghitung untuk tahun 2025 harus memasukkan sapi perah sebanyak 200 ribu ekor ke Indonesia.

“Siapa yang memasukkan sapi ini? Negara tidak punya cukup uang mendatangkan sapi perah dari luar negeri. Oleh karena itu, maka kami dari Dirjen PKH Kementan meminta bantuan dan partisipasi mitra peternakan yang saat ini melalukan usaha importasi bahan baku produk susu melalui mekanisme impor untuk memberikan dukungan dengan membantu pemerintah agar datangkan sapi perah 200 ribu ekor tahun depan,” urainya. 

Saat ini pihaknya mencatat ada 141 pelaku usaha melakukan komitmen untuk datangkan sapi perah sejumlah 1 juta ekor lima tahun kedepan. Dan di tahun 2025 dari semua pelaku usaha tersebut sudah berkomitmen mendatang 185 ribu ekor.

“Ini bukan pakai APBD/N. Ini kami minta dukungan pelaku usaha atau investor di bidang peternakan atau industri susu. Mereka sudah setuju, ada yang bantu 200 ekor, 500 ekor, 3000 ekor hingga 5000 ekor. Bahkan ada yang mau bangun peternakan terintegrasi di beberapa provinsi di indonesia,” ungkapnya.

Tentu Pemerintah akan siapkan lahan dan terus mendorong investasi tersebut. Bagi mitra tadi yang akan datangkan sapinya dipersilahkan untuk melakukan kerjasama dengan koperasi atau kelompok peternak.

“Kami juga minta bantuan ke industri pengolahan susu seperti FFI. Kami minta minimal 1000 ekor sapi tahun depan bisa didatangkan dan dimitrakan dengan Kop SAE Pujon,” pesannya.

Sementara itu, Corporate Affairs Director, PT Frisian Flag Indonesia, AndrewF. Saputro menyampaikan sebagai upaya untuk peningkatan kualitas dan produktifitas SSDN. Juga untuk mempertahankan kerja sama serta kemitraan yang baik antara pemerintah, swasta, dan Peternak Sapi Perah, pihaknya menyalurkan MCC kepada Kop SAE Pujon sebagai mitra.

“Melalui Dairy Development Program (DDP), inisiatif ini bertujuan untuk menerapkan praktikpeternakan sapi perah yang baik (good dairy farming practices/GDFP) sekaligus memberdayakan peternak lokal agar dapat mengelola usaha peternakan secara berkelanjutan,” katanya.

Koperasi SAE Pujon, lanjut dia, memiliki lebih dari 5,000 anggota peternak yang menerapkan praktik peternakan berkelanjutan, FFI melalui program DPP melakukan beberapa hal. Diantaranya Young Progressive Farmer Academy atau berfokus pada regenerasi para peternak muda melalui inisiatifberbasis knowledge sharing.

“Kemudian proyek Biogas inisiatif kmai dan PT Jawa Power untuk pengelolaan kotoran sapi menjadi sumber daya energi terbarukan untuk 20 peternak. Serta dukungan perbaikan fasilitas tanpa bunga sebesar Rp. 1,5 milliar dan bantuan 2 cooling tank masing-masing 5 ton untuk operasional,” paparnya.

Ketua Kop SAE Pujon, Niam Sofi mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh mitra koperasi terbesar di Kabupaten Malang tersebut.

“Dengan kemitraan tersebut kami berharap Kop SAE akan semakin kuat dan kembali bangkit pasca PMK. Kami juga meminta agar dari 73-75 ton susu yang diserap oleh FFI bisa ditambah tahun depan menjadi 150 ton per hari,” pungkasnya. (eri/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img