MALANG POSCO MEDIA-Kabar investor berminat bangun hotel di lahan Taman Krida Budaya Jatim (TKBJ) di Jalan Soekarno Hatta, Malang bakal mulus. Sebagai pemilik aset, Pemprov Jatim beri lampu hijau.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim memastikan hingga Kamis (28/3) lalu belum ada investor yang akan membangun hotel berbintang di atas lahan TKBJ di Jalan Soekarno Hatta Kota Malang. Ini ditegaskan Kepala Disbudpar Jatim Evy Afianasari ST MMA kepada Malang Posco Media (MPM). , Kamis (28/03) pagi. ‘’Sampai detik ini belum ada pembicaraan soal pembangunan hotel di atas lahan TKBJ,’’ tandas Evy memastikan.
Seperti diketahui sebelumnya beredar informasi investor asal Surabaya hendak membangun hotel di atas lahan TKBJ Malang.
Dikatakan Evy, Pemprov Jatim akan memberi keleluasaan jika ada investor yang hendak membenamkan investasinya di atas lahan TKBJ di Malang. Apalagi TKBJ yang luasnya 17.050 M2 tempatnya sangat strategis dan cocok jika dibangun hotel berbintang.
Selain itu, lanjut mantan Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim ini, status dan peruntukan TKBJ di Malang sudah ada peruntukan penginapan. Artinya, jika TKBJ dijadikan hotel berbintang maka tidak menyalahi aturan.
“Memang untuk mengubah peruntukan TKBJ harus koordinasi dengan DPRD Jatim. Tetapi, hal itu tidak ada masalah. Karena TKBJ sudah ada peruntukkan untuk penginapan,’’ tegas Evy dengan menyebutkan, hingga detik ini belum ada investor manapun yang menyatakan membangun hotel di areal TKBJ Malang.
Disbudpar Jatim, kata Evy, sangat menghargai informasi yang beredar terkait investor yang akan membangun hotel di TKBJ Malang. Hal itu sebagai bentuk kolaboratif pemerintah untuk meningkatkan investasi di Jatim.
‘’Karena itu, jika sudah ada yang menyatakan akan membangun hotel Dispbudpar Jatim akan mendukung penuh. Bahkan, Disbudpar Jatim berharap rencana itu bisa cepat terealisasi,’’ kata Evy.
Sementara itu dari data yang dihimpun Malang Posco Media menunjukkan, lahan dan posisi strategis TKBJ Malang belum maksimal menjadi daya tarik masuknya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jatim. Tahun 2023 TKBJ meraup PAD Rp 290 juta. Atau naik 178 persen dari target sebesar Rp 150 juta.
‘’Memang ada kenaikan. Tetapi, capaian PAD ini harus terus dievaluasi. Biar ke depan lebih maksimal,’’ papar Daniel Rohi, anggota Komisi B DPRD Jatim saat menggelar rakor dengan Disbudpar Jatim di TKBJ Malang.
Daniel menilai, sebagai salah satu profit center PAD Disbudpar Jatim posisi TKBJ Malang sangat dinamis dan menjanjikan. Selain lahannya cukup luas, lokasi TKBJ strategis sekali karena ada di tengah-tengah kota.
Karenanya, lanjut Daniel, Disbudpar mungkin bisa mengevaluasi target perolehan PAD di tahun-tahun mendatang. “Apa mungkin targetnya terlalu rendah atau karena apa? Karena itu terus ditingkatkan posisi TKBJ sebagai profit center PAD Jatim,” ajak politikus PDI Perjuangan Jatim ini.
Sementara itu pandangan lain soal PAD TKBJ Malang, diungkapkan Hidayat. Politikis Partai Gerindra ini menilai justru TKBJ harus menjadi pusat kegiatan masyarakat. Jangan karena tarif atau sewa yang dibebankan terlalu tinggi, justru masyarakat enggan berkunjung ke TKBJ Malang.
“Jadikan TKBJ menjadi daya tarik masyarakat untuk datang. Karena itu harga sewa harus terjangkau. Dan target PAD jangan terlalu tinggi,” ungkap Hidayat sembari menanyakan kenapa TKBJ Malang tidak memiliki akun FB dan Instagram (IG).
Berbagai masukan dan solusi untuk Disbudpar Jatim diberikan DPRD Jatim agar target jumlah kunjungan wisata di Jatim tahun 2024 bisa lebih banyak lagi. (has/van)