Ibad: Tahun ini Terima Siswa dengan Kuota Hanya 25 Orang
MALANG POSCO MEDIA – Keinginan manajemen Hellomotion High School (SMA Hellomotion), Singosari, berdiri mandiri di bawah Yayasan Dwi Mitra Edukasi Kreatifa, Malang dipastikan mendapat dukungan Dinas Pendidikan (Disdik) Jatim.
Hal itu diungkapkan Kriswidyat Praswanto, Corporate Secretary Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Singosari, Kabupaten Malang kepada Malang Posco Media (MPM) di kantornya, Jumat (20/6) kemarin.
‘’Saat ini, keberadaan SMA Hellomotion masih jadi satu dengan Yayasan di Tangerang, Banten. Karena itulah, Pak Aries Agung Paewai (Kepala Dinas Pendidikan) Jatim minta kami segera memenuhi persyaratan administrasinya,’’ tandas Kris, sapaan akrabnya.
Kris lantas menceritakan ihwal keberadaan SMA Hellomotion yang saat ini sudah berdiri di KEK Singhasari. Di mana SMA berbasis teknologi ini diproyeksikan untuk menampung siswa-siswi yang tidak mau masuk SMK tetapi tetap bisa menyalurkan ide dan kreasi-kreasinya.
‘’Keberadaan SMA Hellomotion sekaligus untuk melengkapi lembaga pendidikan untuk masa depan yang sudah ada di KEK,’’ kata Kris sembari menyebutkan lembaga pendidikan dimaksudkan termasuk di antaranya King College London (KCL).
Ditemui terpisah Kepala SMA Hellomotion, Muhammad Abdul Munir, MA menyampaikan, SMA HelloMotion berbeda dari SMA konvensional. Sekolah ini hadir dengan visi membentuk lulusan yang siap menciptakan lapangan pekerjaan di sektor industri kreatif.
‘’Lulusan SMA Hellomotion tidak hanya siap kerja. Lebih dari itu, siap menciptakan lapangan kerja. Khususnya di sektor industri kreatif,’’ kata Ibad, sapaan akrab Muhammad Abdul Munir ini.
Menurut Ibad, SMA Hellomotion tahun ini resmi menerima siswa baru dengan kuota hanya 25 siswa. Sekolah dengan tagline “SMA Kreatif Pertama di Indonesia” ini mengusung pendekatan design thinking secara penuh.
SMA HelloMotion, lanjut Ibad, menawarkan suasana belajar yang fleksibel dan menyenangkan. Siswa juga dibebaskan tidak memakai seragam selain hari Senin. Seragam mereka pun dibuat sendiri oleh para siswa.
“Kurikulum yang kami gunakan gabungan kurikulum nasional dengan materi kreatif seperti filmmaking, animasi, desain grafis, ilustrasi, coding, hingga fotografi. Kami kostum dan mendapat lampu hijau dari Dinas Pendidikan Pemprov Jatim,” ujarnya.
Dengan model pembelajaran yang diterapkan mengacu pada Project-Based Learning, yakni siswa mengerjakan proyek nyata sebagai pengganti pekerjaan rumah serta terdapat kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat student-centered.
SMA Hellomotion mendapat perhatian besar pemerintah pusat dan daerah. Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa secara langsung meninjau sekolah ini pada awal tahun ini.
“Kami merasa bangga, kehadiran kami diapresiasi oleh tokoh-tokoh penting yang peduli dengan pendidikan dan kreativitas,” imbuh Ibad sembari menyebutkan, SMA Hellomotion merupakan terobosan baru menjawab kebutuhan industri kreatif di Indonesia.
Ditambahkan Ibad, siswa kelas 10 akan dibekali mata pelajaran khas yakni fotografi, ilustrasi dan desain grafis. Lalu naik kelas 11 mereka mulai masuk ke jalur spesialisasi, antara lain Film Making, Animation, dan Desain grafis 2. ‘’Ini berbeda dengan SMK yang tidak memiliki opsi untuk bisa memilih keterampilan siswa. Sedangkan di Hellomotion High School memberikan materi basic awal tahun pelajaran,’’ pungkas Ibad. (hud/has/van)