.
Wednesday, December 11, 2024

Disdikbud Rutinkan Sekolah Kunjungi Museum

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Ditengarai masih lesu dan menurun akan animo masyarakat mengunjungi museum meski banyak hal yang bisa dipelajari, membuat Disdikbud memberikan himbauan kepada sekolah yang ada di Kota Malang untuk meningkatkan kunjungan dan pembelajaran langsung ke lapangan. Misalnya seperti sejarah bangsa, peninggalan-peninggalan berharga, hingga koleksi langka yang bernilai tinggi.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Dian Kuntari bahkan mengatakan penurunan kunjungan ke museum-museum yang berada di bawah lingkup Dinas Pendidikan Kebudayaan Kota Malang itu lebih dari 50 persen.

“Jelas menurun mas, orang tertarik ke museum saja sedikit apalagi pandemi begini ya. Saya kebetulan sedang tidak bawa datanya tapi kira-kira penurunan lebih dari 50 persen. Bahkan bisa dibilang 60 persen sampai 65 persen ya selama pandemi,” ungkap Dian kepada Malang Posco Media beberapa waktu lalu.

Melihat kondisi itu, berbagai upaya pun telah dilakukan. Mulai dengan menggelar berbagai program sampai perlombaan di museum hingga mengemas museum dengan nuansa yang menarik bagi anak muda.

Tidak cukup hanya disitu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana menegaskan pihaknya berencana mengajak semua sekolah untuk balajar dan mengunjungi museum.

“Kami kan punya dua museum, Museum Mpu Purwa dan Museum Pendidikan. Itu nanti akan kami jadwalkan untuk mereka supaya mengunjungi kesana. Karena bagaimanapun juga sangat berguna pembelajaran di luar sekolah,” ungkap Suwarjana.

Seperti diketahui, di Museum Mpu Purwa sendiri terdapat berbagai peninggalan bersejarah masa lalu. Seperti arca dari zaman purbakala, prasasti dan beberapa peninggalan abad ke 8 hingga ada diorama yang menceritakan sejarah beberapa kerajaan di Indonesia, ada di museum yang berada di Jalan Soekarno Hatta itu.

Sementara di Museum Pendidikan yang berlokasi di Jalan Raya Tlogowaru, terdapat berbagai macam koleksi dan peralatan yang berkaitan dengan sejarah dunia pendidikan. Misalnya peralatan bolpoin, pena, mesin ketik, bangku kuno, seragam guru lawas hingga sepeda angin kuno. Lalu berbagai jenis permainan kuno juga bisa ditemui di Museum Pendidikan itu.

Mengingat betapa luar biasanya museum-museum itu, Suwarjana pun mengatakan bahwa rencana itu bakal segera diwujudkan.

“Iya nanti pas tahun ajaran baru. Ya nanti dirutinkan, hari ini sekolah mana dulu, lalu sekolah lain bergantian,” tegasnya. (ian/ggs)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img