Sugito Adhi, Profesional Hotel Kejar Ilmu Sampai Doktor
Belajar dan mengikuti pendidikan formal hingga meraih doktor butuh perjuangan. Apalagi sehari-hari bekerja profesional. Dr Sugito Adhi S.TPar, M.MPar membuktikan bisa melewati berbagai tantangan untuk ilmu.
MALANG POSCO MEDIA – Kota Malang, kota yang penuh kenangan. Tempat kelahiran seorang tokoh inspiratif dalam dunia perhotelan, Dr Sugito Adhi S.TPar, M.MPar. Ia kini menjabat sebagai Cluster General Manager di Grand Mercure Malang Mirama dan Mercure Surabaya Grand Mirama.
Pria kelahiran 1974 ini baru saja menorehkan pencapaian gemilang dengan meraih gelar doktor dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. Perjalanan akademiknya yang penuh liku selama 4,5 tahun membuktikan dedikasi dan semangatnya untuk terus belajar, meski di tengah kesibukan sebagai profesional perhotelan.
Ditemui Malang Posco Media, di Lobi Hotel Grand Mercure Malang Mirama tempatnya bekerja, Senin, (20/1) kemarin, ia bercerita saat memulai langkahnya dengan menyelesaikan pendidikan Diploma 2 (D2) di Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Bali, jurusan Front Office. Sekolah tersebut di bawah naungan Kementerian Pariwisata.
Berbekal pendidikan tersebut, ia memutuskan untuk mandiri tanpa bergantung lagi pada orang tua. Kemudian langkah berikutnya membawanya belajar di lembaga Amerika Serikat. Ia menyelesaikan studi secara jarak jauh di American Hotel & Motel Association dengan spesialisasi Room Division. Studi tersebut memperdalam keahliannya pada bidang yang lebih tinggi lagi, melampaui pendidikan Front Office yang sebelumnya ia tempuh.
Setelah vakum beberapa tahun, Gito, sapaan akrab Sugito Adhi melanjutkan pendidikan Diploma 4 (D4) di Sekolah Tinggi Pariwisata Satya Widya, Surabaya, pada 2016. Ia kemudian menuntaskan gelar m magister di bidang Manajemen Pariwisata dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (STIEPARI) Semarang pada 2018. Menurutnya, perjalanan panjang ini adalah proses belajar yang berkesinambungan. Sejalan dengan profesinya di dunia perhotelan.
“Setiap jenjang pendidikan yang saya ambil untuk mendukung profesi dan wawasan profesional saya. Tidak ada niatan untuk memperpanjang nama saya dengan gelar,” ujarnya sambil tersenyum.
Gito menyampaikan bahwa, gelar doktor bukanlah sesuatu yang diraih dengan mudah. Ia mengaku sempat ragu untuk melanjutkan S3 setelah menyelesaikan S2. Namun, dorongan dari teman-teman serta semangat belajar akhirnya membuatnya mendaftar di STIESIA Surabaya. Saat itu, ia menjalani kuliah semester pertama secara offline setiap akhir pekan, kemudian pada semester 2 secara daring karena pandemi, selanjutnya harus berjuang menyelesaikan riset disertasi.
Motivasi utamanya mengambil S3 adalah untuk menyelaraskan profesinya dengan wawasan akademis. Ia tidak pernah memikirkan gelar. Namun pendidikan ini sudah sesuai dengan profesinya yang mengharuskan dirinya untuk lebih baik lagi dan profesional.
“Studi akademik sangat penting untuk profesional karena bisa menambah referensi, ilmu, dan banyak hal positif dan bisa kenal dengan teman – teman akademik lainnya,” ujarnya.
Disertasinya berjudul ‘Dinamika Investor Memilih Bisnis Hotel Berbintang di Kota Surabaya’ mengupas fenomena mengapa investor masih tertarik pada bisnis hotel di tengah tantangan besar seperti kompetisi ketat, okupansi yang stagnan, dan regulasi pemerintah. Ia merasa tertantang dengan fenomena tersebut.
Menurut dia, tantangan terbesar dalam risetnya adalah mencari data valid, terutama okupansi hotel selama 10 tahun terakhir. Berkat dukungan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), ia berhasil mengumpulkan data penting terkait jumlah kamar, harga, dan tingkat okupansi.
“Saya mencoba mengungkap misteri ini secara kualitatif dan transendental, mencari alasan mendalam di balik keputusan para investor tersebut seperti apa. Berkat sumber yang valid, saya bisa membawa riset tersebut,” jelasnya.
Di balik pencapaian luar biasa ini, Gito tidak melupakan peran penting keluarga. Bersama istrinya, Annisa Hikmah, dan tiga anaknya ia menjalani kehidupan yang seimbang antara karir, pendidikan, dan keluarga.
“Keluarga adalah motivasi terbesar saya untuk terus maju,” ujarnya dengan senyum bangga.
Ke depan, dengan kesibukannya sebagai Cluster General Manager, ia memiliki keinginan untuk berbagi ilmu sebagai pembicara dalam kuliah tamu, sesuatu yang sudah sering dia lakukan sebelumnya.
Dengan latar belakang pendidikan yang luar biasa dan karir yang cemerlang, Dr Sugito Adhi adalah inspirasi nyata bagi siapa saja yang ingin meraih mimpi tanpa meninggalkan nilai-nilai keluarga dan dedikasi. Ia membuktikan bahwa pendidikan dan karier dapat berjalan beriringan untuk mencapai puncak kesuksesan.
“Saya ingin pengalaman dan pengetahuan saya dapat bermanfaat bagi generasi muda, khususnya di bidang perhotelan. Kedepan saya siap untuk berbagi ilmu,” pungkasnya. (hud/van).