spot_img
Saturday, April 27, 2024
spot_img

Dishub Jatim Buka Mudik Gratis Offline, Kuota Hanya 2.280 Kursi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyono: Kuota Online dan Offline Total 3.600 Kursi

SURABAYA – Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim membuka, secara resmi membuka pendaftaran mudik gratis offline di Kantor Dishub Jatim, Minggu (24/3/2024).

Sebelumnya sudah dilakukan pendaftaran online telah digelar pada 13- 20 Maret 2024.

“Hari ini, 24 Maret jam 08.00 sampai jam 15.00 WIB, dibuka pendaftaran mudik gratis offline,” ujar Kepala Dishub Jatim, Nyono dalam pembukaan Mudik Bareng Gratis 2024 di Kantor Dishub Jatim, Minggu pagi.

Mudik gratis ini, lanjut Nyono, akan menjangkau 20 kabupaten/kota di Jatim. Jurusannya antara lain, Surabaya – Madiun 8 bus, Surabaya – Magetan 10 bus, Surabaya – Ponorogo 13 bus, Surabaya – Nganjuk via arteri 3 bus, Surabaya – Tulungagung 3 bus, Surabaya – Blitar via Pare 2 bus, Surabaya – Trenggalek 8 bus.

Kemudian Surabaya – Bondowoso 1 bus, Surabaya – Pacitan 11 bus, Surabaya – Jember 5 bus, Surabaya – Malang via Blitar 2 bus, Surabaya – Banyuwangi via Jember 8 bus. Surabaya Banyuwangi via Situbondo 4 bus, Surabaya Ngawi 7 bus, Surabaya Tuban 1 bus, Surabaya – Sumenep 1 bus dan Surabaya – Bojonegoro 2 bus.

Total 90 bus. Bahkan untuk jurusan favorit Ponorogo-Pacitan-Magetan habis semua.

“Nanti akan diberangkatkan oleh Pak Pj Gubernur (Adhy Karyono) Insya Allah 7 April di halaman di Froantege Road Jalan Jenderal Ahmad Yani,” tambah dia.

Dari 90 bus itu, lanjut Nyono, bila ditotal akan mencapai 3.600 kursi. Artinya kuota mudik bareng gratis mencapai jumlah kursi tersebut.

“Kalau di sini total seat 3.600 seat,” ucapnya. Sebanyak 1.320 telah ludes dalam pendaftaran online. Sementara 2.280 dibuka untuk offline.

Selain menggelar mudik bareng gratis di dalam provinsi, seperti tahun-tahun sebelumnya Pemprov Jatim juga menyediakan dari Jakarta. Kuotanya 1.480 kursi.

“Nanti ada juga mudik selain di sini, tanggal 5 ada pemberangkatan dari Jakarta,” katanya. Total ada 37 bus, yang dibagi 23 bus mudik dan 14 bus balik.

“Kenapa nggak sama karena masyarakat kita juga baliknya nggak sama, keperluannya nggak sama, jadi nggak mungkin dong kita menahan masyarakat,” pungkas Nyono. (has)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img