MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Rekayasa lalu lintas di sebagian Jalan Buring yang rencananya dikembalikan menjadi dua arah, belum juga diterapkan pada Senin (26/8) kemarin. Hal tersebut dikarenakan Dinas Perhubungan Kota Malang ternyata melakukan penundaan dan memperpanjang masa sosialisasi. Sebelumnya, Dishub akan melakukan uji coba pada 26 Agustus kemarin.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Widjaja Saleh Putra menjelaskan, penundaan ini dikarenakan adanya beberapa hal teknis. Yang paling utama adalah ada sebagian struktur bangunan milik warga yang dikhawatirkan bisa terkena kendaraan yang berukuran tinggi.
“Tikungan itu masih membahayakan. Tikungan dari Oro-oro Dowo, belok kanan kan ada tambal ban. Di sana mengkhawatirkan kalau ada mobil box belok kanan, bisa menyenggol,” terang Jaya, sapaannya, Senin (26/8).
Oleh karena itu, lanjut Jaya, pihaknya membutuhkan tambahan barrier di lokasi tersebut. Menurut Jaya, penundaan pemberlakuan dua arah di sebagian Jalan Buring juga karena pihaknya masih melakukan koordinasi dengan camat dan lurah setempat, seluruh stakeholder usaha di lokasi tersebut, serta masyarakat sekitar.
Jaya menyebut, pihaknya membutuhkan beberapa waktu untuk menyiapkan segala halnya. Namun ia berharap pemberlakuannya tidak terlalu lama.
“Mungkin butuh seminggu paling, Bismillah awal bulan. Kami perpanjang sedikit sosialisasinya. Respon masyarakat pun belum ada, karena mungkin tidak terlalu heboh. Apalagi itu hanya 50 meter yang dibuat contra flow dua arah. Kami akan kembalikan seperti dulu lagi,” tambahnya.
Seperti diketahui, rencana diberlakukannya dua arah di sebagian Jalan Buring ini lantaran untuk menekan konsentrasi penumpukan kendaraan yang ada di Jalan Basuki Rahmat. Dengan adanya rekayasa lalin di Jalan Buring ini, pengendara dari Jalan BS Riyadi atau Oro Oro Dowo tidak sampai ke Jalan Basuki Rahmat dan bisa langsung memutar melewati Jalan Buring.
“Kami juga tunggu respon masyarakat. Apapun respon masyarakat, kami sudah siap,” tutupnya. (ian/aim)