MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Parkir menjadi perhatian khusus pemerintah Kota Malang. Sebab, sejumlah persoalan parkir terus jadi sorotan bahkan Kota Malang sampai dijuluki Malang Kota Parkir. Dalam hal ini, Dinas Perhubungan Kota Malang kini terus mencari sistem atau konsep yang terbaik untuk solusi penataan parkir.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengungkapkan, salah satu yang telah diwacanakan adalah parkir berlangganan. Nantinya tiap kendaraan bakal diberikan stiker hologram dan pengguna akan membayarkan parkirnya melalui pajak kendaraan bermotor.
“Wacana ini sempat disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melalui pertemuan bersama dengan Dishub. Itu disarankan untuk menggunakan parkir langganan. Jadi kendaraan itu memiliki stiker hologram dan dibayarkan setiap tahun melalui pembayaran pajak STNK itu,” ungkap Jaya kemarin.
Kendati begitu, hingga saat ini, wacana tersebut masih belum dibahas secara menyeluruh. Hanya saja, pihaknya sudah melaporkannya kepada pimpinan, dalam hal ini Pj Wali Kota Malang. Dengan kata lain, konsep parkir langganan ini bisa menjadi alternatif pilihan.
“Sudah kami laporkan, jadi salah satunya memang nanti mengarah ke sana (parkir langganan),” lanjutnya.
Berdasarkan data sensus di tahun 2022, setidaknya ada sebanyak 300 ribu kendaraan roda dua dan 100 ribu kendaraan roda empat menggunakan plat N. Sementara di lapangan, jumlah kendaraan non-plat N, diperkirakan dua kali lipat lebih banyak. Melihat kondisi ini, maka nantinya perlu pembahasan yang matang terhadap wacana tersebut.
“Ini lah yang perlu secara teknis kami sosialisasikan. Kami wacanakan mana yang terbaik. Tetapi kami harus terus memberikan layanan terbaik bagaimana mengatasi terkait masalah parkir,” tandasnya. (ian/aim)