MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Calon Wali Kota Malang Abah Anton bersilaturahmi ke Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang (LTPLM), Sumbersari, Kota Malang, Kamis (21/11) kemarin. Dalam silaturahmi tersebut, Abah Anton disambut Pengasuh Pesantren Luhur, Moh Danial Farafish, S.Ag., S.H., M.Ag., atau disapa Gus Danial.
Tidak hanya itu, hadir juga Cahyadin atau akrab disapa Gus Dien yang merupakan Dzurriyah dari ulama sekaligus salah satu pendiri NU KH A. Wahab Chasbullah.
“Selain mempererat silaturrahmi, saya juga berdiskusi tentang konsep memperkuat toleransi dan kerukunan di Kota Malang yang plural ini,” terang Abah Anton.
Menurut Abah Anton, jika hal tersebut dikelola dengan tepat maka akan menjadi sebuah potensi yang besar. Yaitu masyarakat guyub, tenggang rasa dan akhirnya menjadi teladan bagi daerah lain.
Apalagi, dengan besarnya jumlah mahasiswa dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri, menjadikan Kota Malang sebagai tempat bertemunya beraneka ragam budaya dan gagasan yang harus dikembangkan dalam bingkai semangat Bhineka Tunggal Ika.
“Saya salut dengan Luhur sebagai pesantren ahlussunnah wal jamaah, namun sangat terbuka dengan konsep pluralisme kebangsaan. Sehingga anak bangsa dari mana pun bisa berdiskusi di sini, ” tambahnya.
Lebih jauh, Abah Anton juga menyebut, sinergi antara ulama dan umara merupakan hal yang positif untuk kemajuan daerah. Membumikan semangat persatuan di kota yang plural, kata Abah Anton, merupakan komitmen yang akan diwujudkan secara nyata.
“Memajukan Kota Malang dengan mengedepankan kepentingan rakyat dalam bingkai kebersamaan seluruh komponen masyarakat, merupakan komitmen utama saya,” tegas Abah Anton.
Sementara itu, Gus Danial menyambut baik jalinan sillaturrahmi tersebut. Ia mengakui pada era kepemimpinan Abah Anton Kota Malang maju dan kondusif. Jalinan komunikasi kepada seluruh komponen masyarakat diharapkannya dapat terus diperluas, demi kemaslahatan daerah, bangsa dan negara.
“Pemimpin harus aktif membangun silaturrahmi, peduli pada masyarakat bawah, dan serius membangun daerah. Inilah esensi Malang Bermartabat. Saya menilai Abah Anton memiliki komitmen tersebut dan sudah diterapkan,” tutur Gus Danial. (ian/jon)