MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemerintah Kota Malang makin serius untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Sebab, dari waktu ke waktu juga terbukti makin banyak investor yang berminat melakukan investasi di Kota Malang.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Malang Arif Tri Sastyawan mengungkapkan, salah satu upaya yang dilakukan agar investasi meningkat yakni menyambut para investor yang akan masuk dengan kemudahan perizinan. Arif mengungkap, pihaknya akan membuat fasilitas khusus di Mal Pelayanan Publik (MPP) untuk melayani investor dengan prima.
“Saya ingin ada ‘priority room’, kalau di bank ya seperti bank prioritas begitu. Ketika ada investor yang membawa modal besar, kami jamu, kami nanti yang membantu sampai selesai perizinannya. Sehingga investor senang dan langsung memberikan pembangunan untuk investasinya di Malang ini,” ungkap Arif kepada Malang Posco Media, kemarin.
Fasilitas khusus berupa Priority Room ini dikatakan Arif sudah dilakukan oleh daerah lain dan memang terbukti efektif. Misalnya seperti MPP Bandung serta MPP Banyuwangi. Keberadaan Priority Room ini akan melayani investor prioritas dari awal hingga akhir.
“Jadi bukan mereka datang dari loket ke loket, tapi kami yang melayani semuanya. Dari segi SDM, nanti kami juga wajibkan ASN punya sertifikat untuk pelayanan di bidang perizinan,” tambah Arif.
Kendati demikian, Arif mengatakan pihaknya saat ini tengah mematangkan berapa anggaran yang dibutuhkan. Pihaknya akan berupaya mengusulkannya di PAK bersama Badan Anggaran.
Selain dihadirkan Priority Room, Arif juga mengungkapkan, di MPP nantinya juga akan dilengkapi dengan Co-Working Space serta etalase produk produk UMKM. Sebab, MPP ditegaskan Arif, bukan hanya untuk perizinan tapi juga bisa digunakan untuk menimba ilmu dan meningkatkan sektor UMKM.
“Kemudian yang tidak kalah penting adalah, sekarang memang sudah diwajibkan digitalisasi, bahwa semua yang ada di MPP nanti harus sudah melalui digital. Jadi nanti satu aplikasi dari Kemenpan. Itu hampir sama seperti yang sudah kami lakukan. Warga tidak perlu menulis manual, dari rumah sudah bisa mengetik. Hampir sama seperti Si-Izol itu,” tandasnya. (ian/aim)