MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU -Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu memastikan destinasi wisata, resto dan hotel yang ada di Kota Batu menerapkan prokes ketat. Untuk memastikan hal tersebut Disparta menerjunkan tim monitoring layanan protokol kesehatan, sejak selasa (15/2) lalu.
Kepala Bidang Destinasi Wisata, Disparta Batu, Mustakim Wardi’i, S.E mengatakan, tugas utama mereka memastikan masing-masing usaha tempat wisata agar terus melaksanakan layanan protokol kesehatan, terlebih saat PPKM level 3. Dalam pelaksanaanya Disparta menerjunkan dua tim monitoring.
“Untuk memastikan bagaimana layanan protokol kesehatan di tempat usaha pariwisata itu prima. Kami telah menurunkan dua tim, yakni tim Macan dan tim Singa yang masing-masing berisi lima petugas,” ujar Takim kepada Malang Posco Media.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan tugas dua tim tersebut aturan PPKM Level 3 diterapkan dengan benar di tempat wisata oleh tim Satgas Covid-19 internal. Seperti 3 M dan juga penerapan aplikasi Peduli Lindungi apakah realita dan mekanisme di lapangan berjalan atau tidak.
“Dengan begitu kami bisa melihat SOP dari setiap tim Satgas Covid-19 internal. Kemudian juga memastikan realita ketika menggunakan fasilitas pendukung prokes. Dan bagaimana juga cara apabila menemui wisatawan yang ternyata terkonfirmasi positif,” sambungnya.
Mantan Kasi Bimbingan dan Pelatihan Disparta Batu itu menambahkan, dalam monitoring juga ada sistem self assessment. Sistem itu berguna untuk melaporkan secara kontinyu dan menyampaikan perkembangan pelayanan protokol kesehatan.
“Dengan adanya self assessment, terutama kepada koordinator Satgas Covid-19 internal, bisa menyampaikan perkembangan pelayanan protokol kesehatan di usaha pariwisata tersebut. Jadi tiap hari mereka mengirimkan data setiap hari kepada kami,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Arief as Siddiq menerangkan, kegiatan petugas Disparta untuk turun ke seluruh usaha pariwisata di Kota Batu, sudah dijalankan beberapa waktu lalu. Namun kali ini, kegiatan tersebut lebih diintensifkan lagi, karena adanya PPKM level tiga.
“Sebenarnya ini sudah dijalankan beberapa waktu lalu, namun kali ini lebih intens lagi. Karena ini sebagai penerapan PPKM level tiga, sehingga jangan sampai ada kelengahan. Seperti alat cuci tangannya habis dibiarkan, thermo gun rusak dibiarkan, tempat cuci tangannya rusak tidak diganti,” pungkasnya. (ran/eri)
