MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang kini tengah menggencarkan perekaman administrasi kependudukan dengan sistem jemput bola kepada masyarakat. Tujuannya agar makin banyak masyarakat segera mendapat identitas, khususnya seperti pemuda yang sudah memasuki umur 17 tahun.
Namun demikian, meski sudah melakukan sistem jemput bola, terkadang hasil yang didapat masih kurang maksimal seperti yang diharapkan. Sebab selama ini ternyata ada sedikit kendala yang dihadapi. Yakni faktor jaringan yang tidak stabil.
“Perekaman itu jaringan dari pusat, yang kami tidak bisa mengendalikan. Sabtu Minggu kemarin ada maintenance dari pusat, Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) untuk perekamannya. Kemudian Senin lalu sampai sekarang masih naik turun, tapi sekarang bisa lagi. Seluruh Indonesia juga sedang bermasalah karena kendala itu dari pusat,” ungkap Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang Dahliana Lusi Ratnasari, kemarin.
Atas kondisi itu, tentu membuat program akselerasi seperti jemput bola ini menjadi kurang maksimal. Padahal, Lusi menyebut, pihaknya proaktif melakukan jemput bola di berbagai tempat. Misalnya seperti jemput bola di mal atau pusat perbelanjaan, sekolah-sekolah hingga tiap acara yang digelar oleh Pemkot Malang.
“Sudah sering dikeluhkan dan kami selalu telfon ke sana. Tapi memang tidak terus gangguannnya. Kadang tidak bisa, sejam bisa lagi,” tambahnya.
Lusi tentu berharap, masalah teknis semacam ini ke depan tidak terjadi lagi. Terlebih dalam waktu dekat ini ada pesta demokrasi. Sehingga tidak heran kini pihaknya tengah gencar melakukan program jemput bola untuk perekaman Adminduk. Program ini akan terus dilakukan hingga menjelang hari dilakukannya coblosan.
“Memang kami nanti diwajibkan buka saat coblosan. Itu arahan dari pusat yang mewajibkan. Jadi perintah untuk Dispendukcapil, langsung dari Dirjen Dukcapil,” tandasnya. (ian/aim)
