MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Murid baru untuk jenjang SD dan SMP pada tahun ajaran saat ini masih perlu lebih bersabar lagi. Pasalnya seragam gratis baru belum bisa dibagikan secara merata dan dipastikan molor dari target yang ditetapkan. Sebab, sebelumnya pada akhir Juli ini ditargetkan distribusi seragam gratis bisa rampung.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana menyampaikan, kini pihaknya menargetkan distribusi seragam gratis bisa selesai bulan Agustus nanti.
“Progres yang jelas sekarang baru sekitar 10 persen-an. Ya mudah-mudahan, kalau akhir Juli besok sudah tidak mungkin ya. Ya, mudah-mudahan di pertengahan Agustus lah maksimal (distribusi selesai),” terang Suwarjana.
Terkait keterlambatan proses distribusi, Suwarjana menyebut hal itu dikarenakan ada sebagian emblem yang belum selesai pengerjaannya, meski untuk kainnya sudah siap. Agar distribusi tertib, distribusinya menunggu emblem selesai pengerjaannya.
“Sebenarnya pengerjaan itu sampai September mestinya. Saya minta cepat-cepat, tetapi ternyata seperti badge (bet atau emblem, red) dan sebagainya itu kan nyetaknya agak lama. Saya tidak mau kalau tidak lengkap. Kalau sudah diberikan ya harus lengkap. Kalau tidak lengkap, nanti kan siswa harus tambah-tambah lagi,” beber dia.
Seragam gratis berupa kain ini terdapat dua jenis seragam, yakni putih biru (SMP) atau merah putih (SD) dan seragam Pramuka. Jumlah seragam gratis yang dibagikan yakni untuk 7.159 murid baru jenjang SD Negeri, dan 6.637 murid baru jenjang SMP Negeri. Sehingga total ada 13.796 murid baru yang akan menerima paket seragam gratis.
Suwarjana menekankan, selama seragam gratis belum diterima, tiap murid baru diimbau menggunakan seragam yang ada di sekolah sebelumnya. Bahkan, pakaian bebas juga diperkenankan asal tetap rapi. Ia tidak ingin memberatkan murid maupun orang tua.
“Pokoknya orangtua tidak usah panik, tidak usah tergesa-gesa untuk beli seragam (di luar). Yang jelas sampai kapan pun, sepanjang belum punya seragam, pakai seragam sebelumnya saja tidak apa-apa, yang penting bebas rapi,” tutupnya. (ian/aim)