MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Rekayasa lalu lintas yang diberlakukan di kawasan Buk Gluduk atau sekitar Jalan Embong Brantas sudah berjalan hampir dua pekan. Sejauh ini, Dinas Perhubungan Kota Malang menyebut ada hasil yang positif, yakni efektif atau berhasil menurunkan tingkat kejenuhan atau tingkat kemacetan arus lalu lintas yang ada di kawasan tersebut.
“Sebelum ada uji coba, tingkat kejenuhannya 1,41 disekitar itu. Sedangkan setelah dilakukan perhitungan di beberapa titik, itu terjadi pengurangan, yaitu menjadi 1,21. Walaupun kecil tetapi ya berarti. Cukup membantu walaupun 1,21. Setidaknya ada efeknya,” ungkap Widjaja Saleh Putra, Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang kepada Malang Posco Media, kemarin.
Hasil itu tidak berasal dari Dishub saja, tapi merupakan kajian dan evaluasi oleh Forum Lalu Lintas Kota Malang, dimana Kepolisian dan akademisi juga berada di dalamnya. Menurut evaluasi itu juga didapatkan hasil bahwa masih ditemukan perilaku masyarakat yang masih nekat menerobos persimpangan Jalan Untung Suropati. Padahal di lokasi itu sudah ditetapkan sebagai kawasan militer dan pengendara dari utara maupun selatan tidak boleh berbelok ke Jalan Untung Suropati.
Akibatnya terjadi hambatan yang cukup signifikan menggangu efektifitas pemberlakuan rekayasa lalu lintas. Selain di titik tersebut, Jaya sapaannya menyebut ada titik lain lagi yang menjadi titik hambatan arus lalu lintas.”Selama ini ada dua titik hambatan. Satunya persis di dekat SPBU itu Jalan Trunojoyo, itu penundaannya. Kendaraan besar itu memberikan beban juga pada kegiatan rekayasa lalin disitu. Kemudian, masih banyak masyarakat yang berputar balik di depan kantor kelurahan di sekitar Jalan Panglima Sudirman dan Jalan Narotama. Ini kan menghambat,” bebernya.
Oleh karena itu, berdasar hasil evaluasi, ada beberapa rekomendasi yang akan dilakukan untuk rekayasa lalin tersebut. Yakni pihaknya akan menambah rekayasa lalin di Buk Gluduk, terutama di persimpangan Jalan Trunojoyo. Dalam jam tertentu, tidak akan diperbolehkan lagi pengendara melakukan crossing di persimpangan Jalan Trunojoyo.
“Dari arah barat ke selatan (Jalan Trunojo ke Jembatan Embong Brantas) ke kanan itu gak boleh, jam tertentu. Kemudian dari utara (Jalan Panglima Sudirman) belok kanan ke SPBU (Trunojoyo) tidak boleh juga di jam tertentu nanti akan kita atur. Tapi rencana nanti akan kita diskusikan lagi, ya mungkin sekitar pukul 06.00 sampai 09.00,” ungkap Jaya lagi.
Terkait kapan persisnya hal ini akan diujicoba, Jaya belum bisa memastikan. Akan tetapi tentu akan dilakukan dalam waktu dekat sambil melakukan sosialisasi. Kemudian pihaknya akan memasang terlebih dahulu Rambu Pendahulu Penunjuk Jurusan (RPPJ), atau semacam himbauan di beberapa titik.”Kita lakukan sosialisasi dulu, karena ini kan berat. Beda dengan yang di Kayutangan dan di Jalan Untung Suropati. Ini akan kita lakukan berbeda dan lebih panjang lagi kita lakukan sosialisasinya. Yang terpenting kita ada upaya daripada tidak. Karena sudah berpuluh tahun seperti ini,” pungkas Jaya. (ian/nug)