MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tergiur dengan jasa menghapus database di aplikasi Pinjaman Online (Pinjol), malah berujung sial. Hal itu dialami oleh Dionisius Bayu, 26, warga Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Pria yang akrab disapa Dion itu menceritakan, Jumat (28/4) lalu, ia tiba-tiba dihubungi seorang tak dikenal melalui pesan WhatsApp (WA).
Ia mengatakan merupakan seorang yang menawarkan jasa (joki), untuk bisa menghapus data pribadi dan mencairkan dana di aplikasi pinjol. “Tiba-tiba saya dihubungi, berhubung memang saya pernah menggunakan beberapa aplikasi kredit, dan saya sempat tertarik dengan tawarannya. Kemudian di hari yang sama, saya mengirimkan foto KTP ke WA pelaku,” ceritanya
Setelah itu, perbincangan keduanya berakhir. Tiba-tiba, hari Senin (1/5) lalu, HP miliknya berdering beberapa kali, terlihat telepon dari nomor yang tidak dikenal. Kemudian setelah dilihat, ternyata nomor tersebut digunakan oleh debt collector Pinjol.
“Kemudian langsung saya klarifikasi ke pelaku. Pelaku justru minta saya membayar saya dengan nilai Rp 1,5 juta. Dan terus mendesak, karena takut ada apa-apa saya sempat transfer ke pelaku. Namun saya tetap diteror dan mendapatkan telepon spam (tindakan berulang dan mengganggu) dari nomor debt collector,” terangnya.
“Saya kaget dan shock. Lihat tagihan dari Pinjol jadi banyak tak terduga. Kalau ditotal dengan uang saya pribadi, saya merugi hingga Rp 10 juta. Saat ini saya masih akan mengadu ke OJK Malang, dan meminta rekomendasi untuk melaporkan ke Polresta Malang Kota terkait aksi penipuan,” jelas Dion. (rex/mar/mpm)
