spot_img
Wednesday, February 5, 2025
spot_img

Ditugaskan ke Daerah Rawan Konflik, Tahun Baru Suasana Mencekam

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Muda, cantik dan berprestasi, itulah yang semestinya cocok disematkan kepada perempuan kelahiran Kota Bunga ini. Brigadir Clarana Erlita Rusady, SH menjadi Polisi wanita pertama yang mewakili Jawa Timur untuk ikut andil dalam perdamaian dunia bergabung bersama dengan Formed Police Unit (FPU) di bawah naungan PBB sejak September 2021 sampai dengan September 2022.

Cita-cita mulia untuk tidak hanya mengabdi di tanah air ini sudah ia bawa sejak pertama kali masuk pendidikan kepolisian pada 2014 silam. Perempuan yang akrab disapa Clara ini merupakan sosok yang penuh semangat dan tak pernah puas untuk dapat terus mengasah diri.

-Advertisement-

“Saat awal pendidikan dulu, polisi internasional tahunya ya Interpol, ternyata setelah masuk lebih jauh ada bagiannya masing-masing. Salah satunya yakni Formed Police Unit dan Individual Police Officer (IPO). Untuk FPU Alhamdulillah sudah terwujud pada 2021 lalu,” ungkapnya.

Salah satu yang memotivasinya adalah rasa ingin belajar yang tinggi. Ia ingin terus berkembang untuk mengembangkan potensi, khususnya di bidang bahasa. Brigadir Clara menguasai tiga bahasa, yakni Indonesia, Inggris dan Perancis.

“Tentu bukan hal yang mudah juga bisa lolos, karena seleksi ya begitu panjang dan butuh persiapan yang matang dan lama juga. Terutama untuk bahasa, karena ini adalah hal yang paling mendasar,” terangnya.

Berkat kegigihannya lah ia berhasil lolos dan dikirim mewakili Jawa Timur ke FPU yang berada di Bangui, Afrika Tengah. Berada di daerah rawan konflik, tentu membawa kesan tersendiri bagi Clara. Salah satunya yakni pengalaman tahun baru, jika di Indonesia perayaan penuh suka cita, sementara di daerahnya kala itu justru sebaliknya, malah mencekam.

“Di sana membawa senjata tajam itu dilegalkan, beda dengan di Indonesia ya. Jadi saat tahun baru kami ingin kembali ke markas itu sangat susah dan harus minta bantuan polisi di sana. Karena kondisi benar-benar tak terkendali, masyarakat bawa Sajam dan mengepung unit kami,” ujarnya.

Tak berhenti sampai di sini. Nyatanya semangat untuk terus belajar dan mengembangkan potensi diri masih terus dimiliki oleh Clara. Di tahun 2023 ia berhasil lolos untuk seleksi individu untuk bisa dikirim kembali ke lokasi tersebut melalui tes Individual Police Officer (IPO). “Alhamdulillah masih diberi kesempatan, kemarin 2023 tes lagi dan bisa lolos melalui jalur yang individual. Berhubung saya sedang hamil, akhirnya saya tunda dulu. Insyallah tahun 2025 ini diusahakan untuk bisa berangkat,” jelasnya. (adm/nda)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img