MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Wahyu Hidayat memastikan menggandeng Ali Mutohirin dalam Pilkada Kota Malang. Pasangan Wahyu-Ali ini bahkan telah didukung banyak partai dan siap mendaftar calon kepala daerah ke KPU.
Tidak tanggung tanggung, pasangan Wahyu-Ali ini bahkan diusung dan didukung 13 partai di Kota Malang. Yakni Partai Gerindra, PSI, PKS, Partai Golkar, Nasdem, Perindo, PPP, Partai Gelora, Partai Hanura, PKN, Partai Garuda, PBB dan Partai Buruh. Belasan partai ini tergabung dalam Koalisi Malang Mbois.
Pasangan Wahyu-Ali ini mendeklarasikan secara terbuka di NK Cafe, Selasa (27/8) siang, dengan dihadiri ketiga belas partai pendukungnya. “Tidak sulit (menjalin komunikasi dengan partai-partai). Kami mengalir saja, semua berjalan cepat, ‘last minute’ semuanya,” ungkap Wahyu kepada Malang Posco Media.
Dengan ‘koalisi gemuk’ ini, Wahyu yakin dan optimis bisa meraih kemenangan untuk Pilkada Kota Malang kali ini. Jika ditotal, ketiga belas partai yang mendukungnya, diperkirakan punya sekitar 55 persen suara sah saat Pemilu Februari lalu.
Menurut Wahyu kolaborasi dirinya yang notabene merupakan jebolan birokrat dengan Ali Mutohirin yang merupakan sosok praktisi serta politisi milenial, bisa menjadi gabungan yang baik. Dengan adanya komitmen dukungan dari 13 partai ini, Wahyu menyampaikan pihaknya akan mematangkan dan menyamakan persepsi untuk satu visi misi yang selaras.
“Kami punya konsep dan kami yakin bahwa nanti dengan pengalaman kemarin, lalu bersama Mas Ali kami akan menjadikan Kota Malang bisa naik kelas,” tegas dia.
Sementara itu, Ali Muthohirin mengaku percaya diri dipasangkan dengan Wahyu Hidayat untuk Pilkada ini. Ali yang merupakan kader PSI ini terpilih menjadi pendamping Wahyu Hidayat dan diyakini merupakan sebuah kolaborasi yang luar biasa.
Diketahui, Ali merupakan kader PSI yang notabene partai tersebut hanya punya dua kursi keterwakilan di DPRD, tapi bisa ‘mengalahkan’ parpol besar lain untuk mengajukan wakil mendampingi Wahyu Hidayat. Seperti Partai Golkar hingga PKS yang punya lebih banyak kursi keterwakilan di DPRD. “Semuanya punya kesempatan yang sama. Tapi komunikasi politik, silaturahmi politik, semua kami lakukan. Pada akhirnya kami menemukan kesamaan, ya itu parpol yang menentukan,” terang Ali.
“Tinggal tugas kami meyakinkan masing masing parpol bahwa ada modal politik lain yang bisa disinergikan dengan Pak Wahyu. Sinergitas bahwa kami punya garis milenial yang banyak. Lalu kami punya banyak jalur di Jakarta dan pusat, dikolaborasikan dengan kemampuan pak Wahyu yang birokrat tulen dan ahli tata kota,” sambung dia.
Lebih jauh, Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Malang, Rimzah mengatakan bahwa pihaknya bersyukur bahwa partai-partai yang banyak dari Koalisi Indonesia Maju bisa berkoalisi di Kota Malang. Rimzah mengungkapkan, pasangan Wahyu-Ali diagendakan mendaftar ke KPU Rabu (28/8) dan direncanakan juga bakal didampingi ribuan pendukungnya. Mereka merupakan gabungan dari semua partai yang mendukung pasangan Wahyu-Ali. “Mungkin sekitar 1.500 massa dari 13 parpol Koalisi Malang Mbois yang akan mengantarkan ‘pengantin’ kami,” tandasnya. (ian/udi)