Tuesday, September 16, 2025
spot_img

DKKB Usul Pemkot Bangun Lab Budaya

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Seni dan budaya adalah jiwa atau esensi utama yang menghidupkan suatu daerah. Pasalnya hal tersebut mencerminkan nilai-nilai, identitas, kearifan lokal dan sejarahnya seni budaya menjadi roh sebuah daerah.

Dari latar belakang tersebut, para seniman dan budayawan di Kota Batu yang tergabung dalam Dewan Kesenian Kota Batu (DKKB) berharap adanya laboratorium budaya. Hal itu ditegaskan oleh Ketua DKKB Sunarto.

“Bagi para pelaku seni budaya, laboratorium kebudayaan jadi fasilitas penting sebagai bentuk upaya pelestarian seni dan budaya lokal yang saat ini terancam punah akibat gerusan zaman. Dengan keadaan saat ini Pemda harus hadir,” ujar Narto kepada Malang Posco Media, Senin (15/9) kemarin.

Untuk itu, lanjut dia, Pemda harus memfasilitasi pembangunan laboratorium kebudayaan. Terlebih, lanjut dia, Kepala Daerah terpilih pernah berjanji dan mewacanakan untuk membangun laboratorium kebudayaan.

“Bagi kami laboratorium budaya dapat melestarikan seni budaya di Kota Batu. Laboratorium itu bisa berupa sekolah budaya atau sekolah kesenian,” imbuhnya.

Sunarto menjelaskan, melalui laboratorium budaya siswa dapat mempelajari kesenian dan kebudayaan tradisional. Bahkan, ajaran itu bisa dipadukan dengan ilmu metalurgi sehingga memberi pemahaman ilmiah terhadap karya seni yang selama ini dianggap mistis.

“Dengan begitu sesuatu hal yang dianggap mistis dapat dijelaskan juga secara ilmiah. Sehingga akan semakin banyak anak muda yang tertarik dengan seni budaya,” terangnya.

Menurutnya langkah Pemkot Batu untuk merealisasikan hal tersebut bisa segera dilakukan. Yakni dengan mengolaborasikan laboratorium budaya dengan wacana pendirian SMK Kesenian.

“Dengan begitu, pembelajaran seni dan budaya bisa segera direalisasikan di pendidikan formal. Sehingga tidak hanya bersifat umum, melainkan lebih spesifik, termasuk pemahaman ritual adat yang kerap dianggap klenik,” papar seniman Glendo Barong ini.

Ia mencontohkan untuk kawasan Candi Songgoriti dulunya dikenal sebagai tempat membuat logam dan keris. ‘’Dengan adanya laboratorium budaya bisa mempelajari dan membimbing siswa agar tidak terjebak dengan cerita mistiknya,” pungkasnya.(eri/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img