MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Setelah dilakukan modernisasi terhadap enam TPS dengan menggunakan pendanaan CSR, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga memberi perhatian khusus terhadap sejumlah TPS yang bersebelahan atau dekat dengan sentra kuliner.
Kepala DLH Kota Malang Noer Rahman Wijaya mengatakan, pihaknya secara bertahap akan melakukan standarisasi TPS agar masyarakat bisa nyaman dan tidak terganggu. Sehingga setelah modernisasi enam TPS kemarin, pihaknya akan menata TPS lainnya, terutama TPS yang dekat dengan sentra kuliner tersebut.
“TPS kita di Kota Malang secara karakteristik belum semuanya menggunakan dasar atau teknik pelaksanaan secara standarisasi, sejumlah TPS di lapangan seperti itu. Mudah-mudahan dengan program kemarin, untuk selanjutnya juga bisa mengarah kesana (TPS yang dekat sentra kuliner),” ungkap Rahman, kemarin.
Tidak hanya memberi dampak gangguan terhadap akses jalan, yang paling dijauhi masyarakat dari TPS yang berada dekat dengan sentra kuliner adalah bau menyengat yang mengganggu aktifitas berkulineran. Bau tersebut disebabkan karena adanya limbah cari dari sampah-sampah yang ditumpuk di TPS.
“Dari sampah kering mengeluarkan limbah cair dan itu yang membuat bau. Ini yang sekarang kami tampung dan secara rutin kita ambil. Limbah cair kemana-mana sehingga baunya menyengat sekali. Kalau di TPA kan itu limbah cair sudah kami pisah. Sehingga bau tidak menyengat,” tambahnya.
Sama halnya dengan modernisasi enam TPS sebelumnya, kedua masalah tersebut diyakini akan terselesaikan jika dilakukan hal yang sama. Untuk pendanaannya, selain diupayakan dengan APBD diharapkan bisa ada lagi dukungan dari CSR.
Sementara itu, Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan menegaskan, penataan TPS yang ia gencarkan belakangan ini, juga bertujuan untuk menjaga agar masyarakat sekitar termasuk sentra kuliner bisa tetap terjaga dan tetap sehat. Sehingga bisa menjadi tempat tujuan untuk berkuliner yang nantinya juga akan memberi sumbangsih terhadap pembangunan.
“Banyak sekali TPS tidak terkelola dengan baik padahal di situ banyak kuliner. Sehingga mengurangi para pengunjung untuk datang karena TPS yang gak terkelola dengan baik. Ini salah satu tujuan kami untuk membenahi artinya perlu kita dorong dan kolaborasi bersama. Tentu kami akan segera tata selanjutnya,” tegas Iwan. (ian/aim)