MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Berbagai cari untuk mengolah sampah organik dilakukan oleh Pemkot Batu. Selain dengan pengomposan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu memiliki upaya lain yang bisa dilakukan yaitu dengan budidaya Black Soldier Fly (BSF) atau lalat tentara hitam.
Disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Arie Setiawan bahwa BSF ini sejenis lalat berwarna hitam yang larvanya (maggot) mampu mendegradasi sampah organik. Maggot atau belatung yang dihasilkan dari BSF sangat aktif memakan sampah organik.
“DLH Kota Batu saat ini tengah melakukan budidaya maggot di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tlekung, Kecamatan Junrejo. Proses biokonversi oleh maggot ini dapat mendegradasi sampah lebih cepat, tidak berbau dan menghasilkan kompos organik, serta larvanya dapat menjadi sumber protein yang baik untuk pakan unggas dan ikan,” ujar Aries.
Lebih lajut ia menerangkan bahwa proses biokonversi dinilai cukup aman bagi kesehatan manusia karena lalat ini bukan termasuk binatang vektor penyakit. Bahkan kemampuan BSF dalam mengurai sampah organik tak perlu diragukan lagi. Apalagi maggot membutuhkan sampah organik untuk tumbuh selama 25 hari sampai siap dipanen.
“Maggot memiliki kemampuan mengurai sampah organik 2 sampai 5 kali bobot tubuhnya selama 24 jam. Satu kilogram maggot dapat menghabiskan 2 sampai 5 kilogram sampah organik per hari,” bebernya.
Ia juga menambahkan, maggot yang sudah menjadi prepupa maupun bangkai lalat BSF masih bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena kaya protein. Kepompongnya juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, sehingga dalam proses budidayanya tidak menghasilkan sampah baru.
Cara budidaya maggot juga terbilang mudah. Yang dibutuhkan yaitu kandang lalat BSF yang berfungsi sebagai tempat BSF kawin dan memproduksi telur hingga penetasan. Kandang bisa ditutup menggunakan kawat, kasa atau jaring dan diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari.
“Untuk tempat bertelur bagi lalat BSF betina, perlu disiapkan kardus, kayu, atau papan yang memiliki celah. Taruh telur di media penetasan berupa box atau wadah kecil. Telur akan menetas dalam 3-4 hari. Terakhir, siapkan rak atau biopond untuk tempat pembesaran maggot,” pungkas Aries. (ran/eri)