MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Puluhan bangku kursi di Jalan Besar Ijen kembali “disegel” dipasangi ranting bambu, Kamis (20/10) kemarin. Penutupan itu pun mengakibatkan tidak ada orang yang bisa mendudukinya. Padahal biasanya sejak pagi banyak orang yang bersantai disana. Mulai anak muda hingga orang dewasa.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Noer Rahman Wijaya mengatakan hal ini terpaksa dilakukan lantaran banyaknya aduan penyalahgunaan anak-anak muda yang bermesraan di lokasi tersebut.
“Iya benar kami segel karena banyak laporan asusila yang masuk ke kami,” terang Noer Rahman kepada Malang Posco Media.
Setidaknya ada sebanyak 40 bangku kursi yang disegel di sepanjang Jalan Ijen tersebut. Ini merupakan tindakan tegas yang diambil olehnya. Sebab fasilitas publik harusnya dimanfaatkan dengan baik. Sehingga penyegelan ini pun diharapkan bisa memberi efek jera agar tidak ada lagi tindakan yang mengarah asusila.
“Semoga penyegelan ini bisa menyadarkan masyarakat agar tidak melakukan tindakan mesum di fasilitas publik. Jangan sampai fasilitas publik ini disalahgunakan. Karena dampaknya bisa merugikan semua pihak,” tegas Noer.
Kabid Ketenteraman dan Ketertiban Umum (KKU) Satpol PP Kota Malang Rahmat Hidayat menambahkan, tindakan yang diambil DLH ini setidaknya bisa membantu pihaknya dalam menertibkan tindakan asusila yang memang kerap ditemukan di lokasi tersebut.
“Kalau Satpol PP bertugas untuk menertibkan orang-orang yang berbuat mesum, sesuai dengan Perda yang diatur. Tapi berkat adanya kayu-kayu tersebut, memudahkan kerja Satpol PP juga,” sebutnya.
Rahmat telah memetakan ada beberapa titik yang memang kerap menjadi lokasi untuk aksi mesum. Misalnya Jalan Surabaya, Jalan Ijen hingga Merjosari.
“Nah ini perlu ditambah penerangan jalannya juga. Kami koordinasi dengan jajaran samping agar PJU bisa terang dan terbukti seperti di Jalan Veteran ini sekarang sudah tidak ditemukan lagi mesum,” tandasnya. (ian/aim)
