spot_img
Saturday, May 3, 2025
spot_img

Dokter AY Menyangkal, Penyidikan Tetap  Berjalan, Juga Bantah Dipecat dari Persada Hospital Terkait Kasus Cabul

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Dokter AY, terduga pelaku dugaan pelecehan seksual terhadap dua pasien wanita di Persada Hospital menyangkal perbuatan cabul yang dituduhkan kepadanya. Namun demikian pihak kepolisian tak tinggal diam, dan terus melakukan proses penyelidikan.

Kasihumas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Risdiyanto mengatakan, bahwa pihak kepolisian terus akan melakukan proses hukum yang berlangsung. Namun, pihaknya juga akan kembali meminta keterangan dan konfirmasi terkait keterangan dari pihak pelapor.

-Advertisement-

“Total ada sekitar 50 pertanyaan yang disampaikan oleh petugas UPPA kepada terlapor saat pemeriksaan, hingga sekitar pukul 23.00, Selasa (29/4) lalu. Terkait detail kegiatan pemeriksaan, nanti akan diungkap UPPA dalam rilis resmi,” jelasnya. 

Pihak kepolisian hingga saat ini masih terus mengumpulkan alat bukti yang ada, termasuk mencari keterangan saksi terkait. “Artinya kami tetap mengumpulkan semua keterangan maupun para bukti, apa yang dipersangkakan oleh pelapor, dan kami akan menanyakan kepada pelapor, juga terlapor,” lanjutnya.

Sebelumnya, penasihat hukum (PH) dokter AY, Alwi Alu, SH, mengatakan, pemeriksaan berjalan panjang dengan banyak pertanyaan yang dilontarkan penyelidik. Namun, ia memastikan pertanyaan bersifat umum seputar lokasi dan waktu kejadian, serta kronologi interaksi antara AY dan QAR.

Diketahui sebelumnya pemeriksaan berlangsung maraton selama hampir delapan jam. Terhitung sejak pukul 14.48 hingga 23.08 WIB, dan tampak dokter AY bersama dengan sang PH beberapa kali keluar masuk ke ruang penyidikan.

Dokter AY resmi diperiksa sebagai saksi terlapor atas laporan korban QAR, 31, perempuan asal Bandung yang mengaku dilecehkan pada 2022 lalu. Saat itu, QAR mengaku sedang menjalani proses rawat inap di kamar VIP Persada Hospital.

“Pertanyaannya banyak, tapi sifatnya umum, terkait lokasi, waktu, dan bagaimana peristiwanya. Sampai saat ini kami belum menerima salinan BAP,” ujar Alwi saat dikonfirmasi awak media.

Alwi menegaskan, kliennya membantah keras tudingan pelecehan seksual. Ia menyebut, QAR memang merupakan pasien dari dokter AY saat itu, tetapi tindakan yang dituduhkan sama sekali tidak terjadi.

Bahkan pemeriksaan diklaim hanya berlangsung kurang dari lima menit dan disaksikan perawat serta seorang pria yang saat itu berada di dalam kamar. “Kalau memang terjadi (pelecehan), kenapa korban tidak melakukan perlawanan saat itu?” ucapnya mempertanyakan.

Terkait status kepegawaian AY di Persada Hospital, Alwi juga membantah informasi yang menyebut kliennya telah dipecat. Ia menyebut, status AY saat ini hanyalah dinonaktifkan sementara.

“Bukan dipecat. Yang benar dinonaktifkan sementara. Bahkan klien kami yang mengundurkan diri sendiri karena ingin fokus menghadapi perkara ini. Tekanan psikis juga menjadi alasan,” jelasnya.

Tak hanya membantah tuduhan QAR, pihak AY juga menyebut tidak pernah menerima permintaan klarifikasi dari korban sejak isu ini pertama kali viral pada 15 April hingga pelaporan ke polisi pada 18 April. “Justru kami duluan melapor, bukan laporan balik. Kami adukan pencemaran nama baik terhadap akun media sosial yang mempublikasikan identitas dan wajah klien kami,” jelas Alwi.

Laporan tersebut, menurut Alwi, dilayangkan ke Polresta Malang Kota pada 18 April 2025 pukul 13.25 WIB. Ia memastikan pihaknya akan mengikuti proses hukum dengan kooperatif dan mendorong agar seluruh bukti termasuk rekaman CCTV dibuka secara transparan.

“Kalau memang CCTV tersedia, mari kita buka bersama-sama. Itu akan membuktikan siapa yang sebenarnya benar,” tandasnya.

Hingga saat ini, proses penyelidikan masih terus berlanjut dan pihak kepolisian belum memberikan keterangan lanjutan usai pemeriksaan dokter AY. Diketahui sebelumnya, selain QAR, ada satu korban lain berinisial A, 30, asal Malang yang juga melapor mengalami dugaan pelecehan serupa dari dokter AY di IGD Persada Hospital pada 2023 lalu.

Manajemen Persada Hospital pun telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui media sosial. Pihak RS juga menonaktifkan dokter AY dari tugas medis sejak laporan pertama mencuat. (rex/van)

-Advertisement-.

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img