Malang Posco Media – Tim Doktor Mengabdi (DM) Pengembangan Kemitraan Universitas Brawijaya yang diketuai oleh Dr. Uun Yanuhar, S.Pi., M.Si. sukses melaksanakan program Doktor Mengabdi Pengembangan Kemitraan melalui pendampingan pengelolaan kualitas air dan kesehatan ikan, dan penerapan IPTEK kolam karantina ikan berbasis teknologi ramah lingkungan berupa Recirculating Aquaculture System (RAS), dan Panel Surya kepada Kelompok Budidaya Ikan Hias di Pokdakan Makmur Rejeki yang berlokasi Desa Wajak Lor, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Bersama anggota Dr. Herly Evanuarini, S.Pt., MP, Dyah Kinasih Wuragil Putu Raharjo, S.Si, M.Sc., M.P, dan Prof. Dr. Ir. Muhammad Musa, MS. program tersebut dilakukan selama enam bulan pada periode Juni – November 2023, serta melibatkan lima mahasiswa Merdeka Belajar.
Dr. Uun Yanuhar S.Pi, M.Si mengatakan, terlaksananya program ini tidak lepas dari mitra yang terus berpartisipasi aktif dalam setiap rangkaian kegiatan. “Kami berterima kasih dan sangat mengapresiasi bagi mitra yang telah berperan aktif dalam mendukung kegiatan ini yang berfokus pada peningkatan produksi budidaya melalui penerapan alat RAS dan Panel Surya. Di sini kami hadir untuk dapat bersinergitas antara akademisi yaitu pihak universitas dengan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengimplementasian teknologi tepat guna,” ujarnya.
Pokdakan Makmur Rejeki berdiri sejak tahun 2007, memiliki total 11 kolam pembesaran, dan 4 kolam pemijahan. Untuk komoditas ikan yang dibudidayakan meliputi ikan hias jenis ikan mas koki, ikan cupang, dan ikan lainnya dengan anggota petani sebanyak 5 orang. Adapun permasalahan yang dihadapi oleh Pokdakan Makmur Rejeki sangat kompleks. Hal ini meliputi, serangan penyakit pada ikan, penurunan daya dukung kualitas air, tidak adanya treatment pada ikan yang sakit dan belum adanya penerapan teknologi tepat guna. Permasalahan tersebut menyebabkan penurunan angka produksi ikan hias di Pokdakan Makmur Rejeki, tim DM-Kemitraan hadir untuk memberikan solusi bagi pembudidaya ikan hias. Solusi atas permasalahan di atas adalah penerapan IPTEK kolam karantina ikan berbasis teknologi ramah lingkungan yakni menggunakan Recirculating Aquaculture System (RAS) dan Panel Surya.
Melalui pengaplikasian kolam karantina ikan dan pemberian sumbangsih teknologi ramah lingkungan menggunakan RAS dan Panel Surya diharapkan pembudidaya lebih mudah dalam melakukan penanggulangan hama dan penyakit ikan. Sistem alat resirkulasi air tersebut yaitu menggunakan kembali air untuk budidaya, dimana air pada kolam yang telah digunakan untuk budidaya dan mengalami penurunan kualitasnya dapat digunakan kembali dengan adanya filter pada alat tersebut. Alat resirkulasi air tersebut memanfaatkan filter fisika, kimia dan biologi. Salah satu metode untuk memperbaiki kualitas air yaitu dengan meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air. Selain penggunaan RAS, Panel surya dapat digunakan sebagai sumber energi mandiri terbarukan. Panel surya dapat menghasilkan energi listrik sesuai besar intensitas cahaya yang diterimanya dari pancaran cahaya matahari. Berdasarkan hal tersebut pengujian kualitas air dan penerapan inovasi teknologi yang tepat sangat dibutuhkan oleh mitra guna meningkatkan kapasitas produksi dan pendapatan kelompok budidaya yang berkelanjutan.
Tim DM melaksanakan sosialisasi dan memberikan penyuluhan tentang teknik budidaya ikan yang tepat dan berkelanjutan serta pendampingan penerapan RAS, panel surya pada kolam karantina. Tim terus mengarahkan dan mendukung mitra untuk penyediaan sarana dan prasarana apabila diperlukan. Kegiatan ini dibiayai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Universitas Brawijaya. (*/nda)