spot_img
Wednesday, August 6, 2025
spot_img

Doktor Mengabdi UB Dorong Transformasi Kopi Poncokusumo Menuju Pasar Nasional dan Global

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Dalam upaya mendorong transformasi kopi lokal dari wilayah Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang menuju pasar nasional dan global, Universitas Brawijaya (UB) melalui program Doktor Mengabdi (DM) menggandeng Pemerintah Kecamatan Poncokusumo, serta Pandansari Coffee Farm.

Malang Posco Media
Pendampingan Petani di Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Senin-Selasa (21-22/7/2025).

Kolaborasi UB, Kecamatan Poncokusumo dan Pandansari Coffee Farm ini mengusung pendekatan berbasis pemberdayaan masyarakat, teknologi budidaya, pasca panen dan manajemen serta strategi pemasaran digital.

Camat Poncokusumo, Didik Agus Mulyono, S.P., M.AP memfasilitasi program ini untuk dilaksanakan di wilayahnya karena menurutnya akan membantu masyarakat sekitar. Khususnya dalam pengembangan komoditas kopi di daerah Poncokusumo.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Desa Pandansari, Poncokusumo, 21-22 Juli 2025, tim DM UB yaitu Wenny Bekti Sunarharum, PhD dari FTP selaku ketua, Yuniar Ponco Prananto dari FMIPA, Dian Siswanto dari FMIPA, Dias Satria dari FEB dan dibantu 10 mahasiswa.

Ada 8 mahasiswa program Mahasiswa Membangun Desa, menggelar sosialisasi dan bimbingan teknis kepada para petani kopi. Materinya mencakup standar mutu kopi nasional dan internasional, teknik budidaya berkelanjutan, pengendalian hama, serta manajemen usaha tani dan pemasaran berbasis digital.

Malang Posco Media
Tim Doktor Mengabdi UB bersama pegiat kopi Malang Raya dalam kegiatan Pelatihan Pegiat Kopi Malang Raya, Universitas Brawijaya, Sabtu-Minggu (26-27/7/2025).

Kegiatan ini turut menghadirkan narasumber ahli budidaya kopi, Jajang Selamet Somantri, S.P., yang memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di dunia perkopian. Selain memberikan materi, Jajang juga langsung mendampingi petani di kebun untuk menerapkan teknik budidaya kopi yang baik dan penanganan hama secara praktis.

Selain dihadiri oleh petani kopi setempat, kegiatan bimtek ini juga dihadiri oleh perwakilan penyuluh pertanian Kecamatan Poncokusumo.

Tak hanya berfokus di desa, tim DM UB juga memperluas kegiatan ke Kota Malang dengan melibatkan roaster, distributor, serta komunitas penikmat kopi. Di sini, para peserta berpartisipasi dalam sensory test dan cupping test untuk meningkatkan pemahaman tentang standar mutu kopi, karakter rasa dan aroma kopi berkualitas.

Bimtek pegiat kopi dilakukan oleh tim DM UB dan narasumber Johan Ramandias, STP, pada 26-27 Juli 2025. “Kalau kegiatan ini semakin sering dilakukan dan dibiasakan nanti kemampuan akan semakin seragam dalam mengevaluasi mutu dan citarasa kopi,” ujar Nugroho Dwi Sudibyo, salah satu pegiat kopi Malang Raya yang mengikuti bimtek ini.

Program ini menunjukkan bahwa Doktor Mengabdi UB tidak hanya terbatas pada kontribusi akademik, tetapi juga berperan sebagai penghubung strategis antara universitas, masyarakat dan pelaku usaha lokal. Dengan pendekatan kolaboratif yang berbasis masyarakat, UB berupaya membangun ekosistem kopi yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Malang Posco Media
Tim Doktor Mengabdi UB bersama pegiat kopi Malang Raya dalam kegiatan Pelatihan Pegiat Kopi Malang Raya, Universitas Brawijaya, Sabtu-Minggu (26-27/7/2025).

“Program ini masih belum selesai, masih berlanjut dan perlu dukungan kolaborasi berbagai pihak karena akan terkait bukan hanya ekonomi sosial masyarakat, produksi kopi, namun juga lingkungan,” ungkap Wenny Bekti Sunarharum, PhD.

Lebih lanjut menurutnya, inisiatif ini diharapkan dapat memberi dampak nyata dalam meningkatkan motivasi masyarakat untuk berbudidaya kopi yang baik agar menghasilkan produk sesuai standar mutu. Dengan demikian nilai ekonomi kopi lokal diharapkan meningkat, sekaligus membuka peluang menuju pasar nasional dan global.

Aktivitas ini menjadi bukti sinergi antara ilmuwan, petani dan pelaku industri dalam membangun masa depan kopi Indonesia. Secara keseluruhan, program ini meningkatkan keterampilan dan pemahaman pelaku kopi di wilayah sasaran sehingga mendukung pengembangan kopi Malang yang bermutu dan berdaya saing pasar.

Selain itu, kegiatan ini turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Khususnya dalam pelaksanaan SDGs 8 yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan SDGs 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. (adv/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img