STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang
MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Tugas dosen tidak hanya mengajar. Juga melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sesuai dengan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Karena itu, untuk mendongkrak daya riset dosen ada berbagai upaya yang dilakukan Ketua STMIK Pradnya Paramita (STIMATA), Dr. Tubagus Mohammad Akhriza, S.Si., MMSI.
Pertama, kata Riza, sapaannya, ketua harus dapat menjadi contoh. Produktivitas dosen untuk melakukan riset harus dimulai dari pemimpinnya. “Karena di kampus ini kami sebagai ketua, usia tidak terlampau jauh dari para dosen. Maka akan tidak efektif kalau sekedar instruksi tanpa beraksi lebih dulu,” katanya.
Dia sendiri gemar melakukan penelitian. Bahkan sejak menyelesaikan studi program doktoralnya di China 2016 lalu, dia sudah sering melakukan riset. Sehingga keaktifannya melakukan penelitian dilanjutkan saat kembali ke STIMATA dan menjadi ketua. Alhasil, juga berimbas dan menular ke dosen-dosen yang lain.
Yang kedua, lanjut dia, dukungan dan motivasi kepada dosen. Diantaranya dalam bentuk penilaian proposal. “Jadi proposal yang akan diajukan proposal penelitian dosen yang akan diajukan ke instansi penyedia dana, misalnya Ristek, dikoreksi lebih dulu oleh ketua. Tidak langsung dikirimkan ke kementerian.
Selain dana riset juga mengejar hibah untuk pengabdian kepada masyarakat. “Alhamdulillah, berkat motivasi dan support dari kami, tahun 2017 lalu hampir semua dosen terlibat. Meski diantaranya menjadi anggota dalam tim,” ucapnya. Menurut dia, untuk lolos hibah juga tidak mudah.
Harus ada kontribusi berupa gagasan atau pemikiran baru dalam proposal yang diajukan. Tidak sekedar meniru atau mengembangkan yang sudah ada. Dosen juga melibatkan mahasiswa dalam penelitian dosen. Seperti pengembangan software, pengumpulan data dan sebagainya.
Keterlibatan mahasiswa juga menjadi poin tersendiri dalam penelitian. Supaya mahasiswa memiliki pengalaman dan wawasan baru. Sekaligus memperkuat kompetensi keilmuan mereka dari yang didapat dalam kelas. Mahasiswa yang ikut dalam penelitian dapat mengkonversi kegiatan mereka tersebut ke dalam SKS. “Ini sesuai dengan program Kampus Merdeka,” tambahnya.
Selanjutnya, untuk memotivasi dosen dalam rapat koordinasi semester, dipaparkan indeks kinerja akademik dosen. Diantaranya ada penelitian. “Disitu kami sampaikan, sejauh mana dosen dapat memenuhi tugas tri dharma. Dan kami bisa melihat masing-masing dosen yang perlu penguatan,” tuturnya.
Riza juga mengungkapkan, salah satu strategi untuk meningkatkan produktivitas pengabdian dan penelitian dosen yakni dengan berkolaborasi. Dengan membentuk suatu tim, program penelitian lebih mudah. Memang lanjutnya, ada sebagian dosen yang memiliki motivasi rendah dalam penelitian.
Maka ketua melakukan pendekatan secara persuasif. Secara personal kepada yang bersangkutan. “Akhirnya kita gandeng untuk melakukan penelitian,” tambahnya. Dosen STIMATA sendiri sudah banyak yang mencapai HAKI atau Hak Cipta dari penelitiannya.
Bahkan mahasiswa pun didorong untuk memperoleh HAKI. Mahasiswa yang berhasil Hak Cipta boleh tidak mengambil skripsi. “Dosen dan mahasiswa semua kita motivasi. Karena Hak Cipta cepat prosesnya. Berbeda dengan PATEN, lebih lama,” jelasnya.
Hak PATEN Dosen STIMATA baru ada dua. Salah satunya sudah hilirisasi. Karya dosen tersebut sudah terimplementasikan ke PDAM. Berupa digital water meter serta pengembangan alat dan software. (imm/mar)