MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Poltekad menggelar bazar dan pasar murah selama dua hari, mulai Senin (20/3) hingga Selasa (21/3) hari ini, di area rusun Poltekad Kodiklatad, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Dalam kegiatan tersebut diikuti sebanyak 76 pelaku UMKM di Malang Raya.
Menariknya dalam kegiatan yang dibuka Komandan Kodiklatad, Letjen TNI Arif Rahman tersebut diikuti beberapa pelaku usaha dari kalangan anggota TNI AD dan ibu-ibu Persit (Persatuan Istri Tentara). Berbagai produk UMKM yang dijual seperti kuliner, sembako, makanan ringan, fashion, kerajinan tangan dan lainnya.
“Tujuan digelarnya bazaar dan pasar murah ini masyarakat bisa berbelanja dengan harga yang murah dan terjangkau. Selain itu untuk membantu mempromosikan produk para pelaku UMKM di Malang Raya. Termasuk produk dari anggota TNI AD dan ibu-ibu Persit,” ujar Letjen TNI Arif Rahman kepada Malang Posco Media, Senin (20/3) kemarin.
Menurutnya, kegiatan bazar dan pasar murah juga untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Persit Kartika Chandra Kirana ke-77, serta merupakan suatu bentuk usaha Poltekad Kodiklatad untuk meningkatkan serta menggugah rasa kebangsaan masyarakat menggunakan produk dalam negeri.
“Melalui kegiatan ini kami ingin membantu meningkatkan ekonomi dari para pemilik UMKM di Malang raya. Terpenting lagi untuk menggugah rasa kebangsaan masyarakat menggunakan produk dalam negeri yang tidak kalah berkualitasnya,” bebernya.
Salah satu peserta bazar dan pasar murah yang juga anggota TNI AD, Serka Heri Purnomo, Babinsa asal Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang ikut memamerkan produknya berupa kopi bubuk jenis robusta dan arabica. Usaha kopi yang telah ia geluti sejak 2010 juga sudah dipasarkan di berbagai kafe di Malang Raya dan daerah Jawa Timur lainnya.
“Dengan berpartisipasi melalui kegiatan ini kami ingin mengenalkan Kopi Taji kepada masyarakat luas. Bahkan kami sekarang juga tengah fokus dengan Wisata Edukasi Kopi yang menyuguhkan proses penanaman, panen, pengolahan seperti apa sampai menjadi biji kopi, roasting kopi hingga disajikan dalam bentuk minuman,” terangnya.
Kemudian juga ada ibu-ibu dari Persit, Siti Mudrika, yang berjualan produk fashion berbentuk ecoprint seperti kain, pakaian, tas, sepatu dan lainnya. Produk tersebut telah Ia geluti sejak tahun 2018 lalu. “Usaha ecoprint ini telah saya kerjakan di sanggar. Tidak hanya itu saya juga sering memberikan pelatihan ecoprint ke ibu-ibu PKK, mahasiswa dan lainnya. Dengan usaha ini dalam sebulan kami bisa meraih omzet hingga Rp 30 juta,” ungkapnya.
Dalam bazar tersebut para pengunjung tidak hanya disuguhkan dengan produk kriya dan kuliner. Tapi juga ada panggung hiburan rakyat dan wisata tank. Masyarakat bisa berfoto dengan berbagai tank yang tidak aktif digunakan seperti jenis Tank PT 76, Tank AMX 13 Recovery, Panser V150, Panser Sarasin, Panser Saladin dan Panser Anoa 6×6. (eri/udi)