MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang melakukan verifikasi Science and Technology Index (Sinta) Versi 3. Melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) para dosen diberikan arahan untuk mengupdate Sinta mereka ke versi 3. Kegiatan ini digelar selama tujuh hari dan berakhir Jumat (11/11) kemarin.
Kepala LPPM Unitri Dr. Asnah, SP., MP., mengatakan semua jurnal yang sebelumnya terindeks di Sinta 2 harus terupdate ke Sinta Versi 3. Dan saat ini semua informasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilakukan oleh dosen bermuara ke Sinta. “Jadi hulu hilirnya bermuara ke Sinta, baik pengabdian maupun penelitian, semuanya sinkron ke Sinta,” katanya.
Namun kata Asnah, penelitian yang tidak didanai oleh Dirjen Dikti tidak bisa sinkron ke Sinta. Kecuali disinkronkan melalui verifikator LPPM. Para verifikator LPPM ini telah mendapat bekal dari kegiatan sosialisasi Kemendikbudristek. “Kami mempunyai dua verifikator. Yakni verifikator perguruan tinggi dan verifikator LPPM,” ujarnya.
Menurut Asnah sosialisasi penting dilakukan karena saat ini semua kinerja akademik menggunakan sistem digital. Proses klasterisasi perguruan tinggi dan LPPM juga sudah bisa langsung dilihat dari Sinta. Bahkan prestasi dosen sekalipun.
Rangking pribadi dosen baik tingkat nasional maupun internasional bisa diidentifikasi dan dipantau di Sinta. “Dan sekarang sudah ada Sinta versi 3, maka harus dipahami oleh dosen,” kata Asnah.
Tahun 2023 bagi dosen yang ingin naik pangkat tidak perlu lagi mengisi dokumen hard file. Kementerian atau lembaga perguruan tinggi bisa langsung menilai yang bersangkutan di Sinta.
Sistem ini juga mempermudah bagi pimpinan perguruan tinggi untuk melakukan penilaian terhadap kinerja dosen. Dengan begitu keputusan untuk menaikkan gaji dosen pun bisa lebih mudah dan tepat. “Jadi tidak ragu lagi. Karena semua bisa dilihat di Sinta. Maka dosen harus melaporkan kinerja dan prestasinya. Supaya klaster perguruan tingginya juga meningkat,” tuturnya.
Karena itu Asnah berharap para dosen Unitri semakin semangat melaksanakan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain juga meningkatkan kompetensi keilmuan dengan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Gelar pendidikan dan jabatan fungsional sangat menentukan untuk perolehan hibah penelitian. Khusus untuk Unitri yang kini sudah di level klaster utama.
“Jadi dosen harus semangat. Semua kinerja yang berkaitan Tri Dharma harus dilaporkan ke Sinta, kalau tidak maka klaster kampus ini akan turun level,” terangnya.
Bimtek sendiri dilaksanakan selama tujuh hari. Setiap fakultas mengikuti secara bergilir. Dimentori langsung oleh verifikator LPPM. Asnah menjelaskan, Sinta Versi 3 memiliki kelebihan dibanding Sinta 1 dan 2. Di versi 3 proses sinkronisasi bisa dilaksanakan secara mandiri.
Tetapi beberapa dosen kadang kesulitan untuk mengupdate jurnal Sintanya. Beberapa juga menganggap mudah dan mengundur waktu. Sehingga perlu bimbingan teknis. “Sinta 2 ke 3 itu migrasinya otomatis. Tetapi kalau tidak di update maka tidak ada perubahan,” tambahnya.
Asnah berharap selama tujuh hari Bimtek dapat menghasilkan perubahan yang maksimal untuk kinerja dosen. “Setidaknya 60 persen sudah klir. Termasuk dosen yang belum punya akun Sinta. Harus segera daftar,” pungkas alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) ini. (imm/bua)
