spot_img
Sunday, December 22, 2024
spot_img

Dorong Kemandirian Disabilitas Melalui Inklusi Digibis

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Ngalup Collaborative Network (Ngalup.co) semakin mempertegas komitmennya dalam mendukung inklusi sosial melalui serangkaian program pemberdayaan untuk penyandang disabilitas. Dengan fokus pada pelatihan di bidang digital dan bisnis (Digibis), Ngalup.co membantu komunitas disabilitas mencapai kemandirian finansial serta memberikan kontribusi yang lebih luas kepada masyarakat. 

CEO Ngalup.co, Andina Paramitha menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi jawaban atas tantangan yang dihadapi penyandang disabilitas di dunia kerja dan bisnis.

“Melalui pelatihan dan pendampingan, kami ingin membekali mereka keterampilan untuk berkarya sesuai potensi yang dimiliki. Kami percaya bahwa inklusi sosial dapat memperkaya dinamika masyarakat dan teknologi,” katanya. 

Salah satu program utama adalah Empower Academy yang digagas bersama Bangun Bangsa dan didukung oleh Komunitas Lingkar Sosial (Linksos) serta Malang Creative Center (MCC). Program ini dirancang untuk membantu individu penyandang disabilitas dan komunitas marginal meningkatkan keterampilan bisnis mereka.

“Kami fokus memberikan materi, mulai dari kewirausahaan dasar hingga digital marketing, untuk membantu mereka yang belum memiliki bisnis atau ingin mengembangkan usaha yang sudah berjalan,” jelas Andina. 

Program Empower Academy berlangsung selama delapan bulan dan melibatkan 25 peserta dari Komunitas Linksos. Peserta dibagi menjadi dua kategori yakni Unbusiness untuk yang baru memulai bisnis, dan Inbusiness bagi yang ingin meningkatkan skala usaha. Materi yang diajarkan mencakup berbagai aspek, seperti inovasi produk, strategi pemasaran, hingga pengelolaan risiko bisnis. 

Selain itu, Ngalup.co juga berkolaborasi dengan KIAT dan Gerkatin Kabupaten Malang dalam program GESIT (Gender Equality, Social Inclusion for Infrastructure). Program ini berfokus pada pengelolaan media sosial yang efektif melalui modul pembelajaran praktis.

“Kami memberikan tiga materi utama yakni perencanaan media sosial, copywriting, dan pembuatan iklan. Semua peserta didorong untuk praktik langsung agar lebih memahami strategi digital,” tambahnya.

Materi perencanaan media sosial mengajarkan peserta untuk mengidentifikasi audiens, membuat konten yang relevan, dan mengukur keberhasilan kampanye. Sedangkan pada copywriting, peserta diajarkan teknik menulis konten yang menarik dan mampu meningkatkan interaksi di media sosial. Materi terakhir, Crafting Content & Effective Ads, fokus pada pembuatan iklan efektif, strategi penyusunan anggaran, dan analisis hasil iklan. 

Menurut Andina, bekal keterampilan ini memungkinkan penyandang disabilitas untuk bekerja sebagai spesialis media sosial di perusahaan atau bahkan membuka agency digital sendiri.

“Dengan pemahaman ini, mereka tidak hanya dapat bekerja tetapi juga mampu menjalankan bisnis yang lebih profesional. Kami berharap, mereka yang memiliki bisnis dapat memanfaatkan strategi media sosial untuk mengembangkan usaha mereka. Dengan begitu, inklusi bukan hanya tentang kehadiran, tetapi juga kontribusi yang nyata di dunia kerja dan bisnis,” tandasnya. (adm/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img