MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Apel Puncak Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-39 Provinsi Jawa Timur dipusatkan di GOR Ken Arok, Kota Malang Jumat (23/9) kemarin, berjalan meriah. Dalam sambutannya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, potensi Kota Malang untuk menjadi sport tourism sangatlah luar biasa. Hal ini penting untuk mendukung sport industry dan sport science.
“Kita punya Unesa di Surabaya melakukan banyak inisiasi sebagai sport science. Ini bagian penguatan dari sport industry. Kalau sport tourism ada, sport science dan sport industry nya ‘nyekrup’ maka sesungguhnya olahraga memiliki dampak pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan,” tegas Khofifah dalam sambutannya.
Oleh karenanya, lanjut Khofifah ini menjadi PR bersama. Selain menyiapkan calon juara, juga harus menyiapkan ekosistemnya. Tidak hanya olahraga prestasi saja, namun juga olahraga lainnya.
“Mudah-mudahan kita bisa juga menguatkan bukan hanya olahraga prestasi, karena ada KORMI (Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) bagaimana olahraga dari berbagai olahraga tradisional yang ada iti kita bisa kembali seperti dulu mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga,” tambah Khofifah.
Usai sambutan, seluruh cabor menampilkan perform yang memukau. Ada dari dansa, Wushu dan menjadi penutup dari panahan. Lagu ‘Ojo Dibandingke’ langsung dimainkan begitu anak panah melesat di target dan membuat seluruh peserta heboh berjoget bersama.
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji sendiri menegaskan pihaknya berkomitmen untuk bersinergi dengan gabungan Malang Raya. Apabila Kabupaten Malang punya kearifan lokal di bidang SDA, Kota Batu wisata buatan, Kota Malang lebih menawarkan budaya dan kuliner, termasuk olahraga.
“Sport tourism artinya olahraga menjadi pengungkit wisatawan untuk datang ke Malang. Diantaranya dalam waktu dekat ada Porwanas dilakukan di Kota Malang lalu gelaran Indonesia Master dan Indonesia Challange, yang menghadirkan beberapa negara. Artinya Malang memang menarik, didukung Kabupaten Malang dan Kota Batu,” ungkapnya.
Sutiaji pun berharap event event seperti itu tidak hanya dilihat hanya aspek olahraganya saja, tapi juga bakal ada aspek aspek lainnya yang ikut tumbuh
“Sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi dimana per hari ini sektor ekonomi dari kuliner itu masih kurang 3 bulan, tapi target sudah tercapai. Artinya sudah surplus Rp 23 Miliar dari target triwulan 3 sektor kuliner. Berarti Malang di sektor kulinernya memang menarik,” tandasnya. (ian/aim)