.
Sunday, December 15, 2024

Dorong QRIS di Pasar Rakyat Kota Malang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Digitalisasi keuangan terus digencarkan oleh pemerintah Kota Malang. Salah satunya dengan turut mengajak pedagang yang ada di pasar rakyat untuk beralih dari pemakaian uang sebagai alat pembayaran tradisional menjadi pemakaian QRIS yang lebih efisien dan aman.

Sosialisasi terus dilakukan langsung kepada para pedagang, hal ini dijelaskan oleh Kepala UPT Pasar, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Ir. Yusita Pusparini kepada Malang Posco Media, Senin (15/5) kemarin. Menurutnya sosialisasi sudah digencarkan sejak tahun 2022 lalu.

“Kami mencoba untuk mengurangi kontak langsung antara pembeli dengan pedagang, makanya kita manfaatkan QRIS agar belanja dapat lebih aman. Tetapi ya tidak semudah itu, masih banyak yang tidak memanfaatkannya dalam transaksi jual beli, ” ujarnya.

Namun hal tersebut tidak serta merta dapat diterima oleh masyarakat, buktinya hanya beberapa saja yang menggunakan QRIS sebagai transaksi. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya kultur dan tingkat pendidikan yang masih rendah di kalangan pedagang.

“Tidak bisa dipungkiri, tingkat pendidikan ini mempengaruhi pola hidup dari para pedagang juga. Ditambah dengan kultur perdagangan lama yang masih dipegang teguh oleh para pedagang. Mencerna perubahan itu seolah-olah menjadi ancaman, karena kemampuan adaptasi yang masih kurang,” terangnya.

Lanjutnya, kebanyakan mereka yang menolak menggunakan QRIS karena tingkat pendidikannya yang rendah, mereka tidak mau membiasakan hal-hal baru. Padahal banyak keuntungan yang didapatkan. Dari 26 pasar rakyat yang ada di Kota Malang, beberapa yang mulai banyak menggunakan QRIS diantaranya Pasar Besar, Pasar Tawangmangu, Pasar Klojen, Pasar Oro-Oro Dowo, Pasar Bunul, Pasar Kasin, Pasar Wilis, Pasar Madyopuro, Pasar Burung dan Bunga, Pasar Sawojajar serta Pasar Bareng. Namun dari beberapa pasar tersebut belum mencapai 50 persen penggunaan. Hanya di Pasar Wilis saja  yang sudah mengakomodasi berbagai jenis pembayaran.

“Kalau di Pasar Wilis ini sudah memakai berbagai jenis pembayaran e-money, karena mereka juga onlinenya kan ada pengiriman ke berbagai daerah. Semua pembayaran bisa digunakan termasuk juga QRIS ini,” katanya.

Dampak kedepannya jika masih menggunakan pembayaran pasar-pasar akan ketinggalan dan makin sedikit konsumennya. Dari Diskopindag sendiri sudah banyak melakukan sosialisasi dengan terjun langsung ke lapangan memberikan penjelasan kepada para pedagang mengenai berbagai kelebihan penggunaan QRIS.

“Kami turut serta menjelaskan kepada para pedagang, kalau tidak mau beradaptasi dengan kompetisi ya pasti akan tersisihkan, lama kelamaan hanya berperan sebagai penonton. Karena eranya sekarang yang serba digital, kita juga harus bisa beradaptasi,” tandasnya. (adm/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img