spot_img
Tuesday, June 24, 2025
spot_img

Dorong Strategi PDCA Tingkatkan Pembelajaran Bermakna

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG-  Prof. Dr. Parlan, M.Si, pakar Bidang Metakognisi Pembelajaran Kimia Universitas Negeri Malang (UM) mendorong pembelajaran bermakna (meaningful learning) menjadi salah satu pendekatan kunci dalam pendidikan modern.

Menurutnya, siswa tidak hanya menghafal materi, tetapi juga memahami konsep secara mendalam dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. “Salah satu strategi yang terbukti efektif dalam mewujudkan hal ini adalah strategi pembelajaran metakognitif Preparing, Doing, Checking, Assessing and Following-up (PDCA),” ujar Prof. Parlan.

Ia menyebutkan, berdasarkan penelitian terbaru, pendekatan tersebut mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis, penguasaan konsep, dan keterampilan metakognitif siswa. Dengan strategi metakognitif PDCA tidak hanya membantu siswa memahami materi, tetapi juga melatih mereka untuk mengatur proses belajarnya sendiri.

Pendekatan tersebut, lanjutnya, sangat cocok diterapkan dalam kurikulum yang menekankan keterampilan abad 21. Seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas. “Dengan tahapan Preparing hingga Assessing, siswa belajar melakukan refleksi, memperbaiki kesalahan, dan mengaitkan pengetahuan baru dengan pengalaman nyata. Ini adalah kunci dari pembelajaran bermakna,” ujarnya, Sabtu (9/5).

Prof. Parlan menjelaskan, strategi PDCA merupakan penggabungan antara prinsip metakognisi dan siklus penjaminan mutu. Metode tersebut terdiri dari empat tahap yakni, Preparing, siswa merencanakan tujuan belajar dan mengaktifkan pengetahuan awal, Pelaksanaan yakni siswa terlibat aktif dalam eksplorasi materi melalui diskusi, eksperimen, atau pemecahan masalah, Pemantauan mengevaluasi pemahaman mereka secara mandiri atau melalui umpan balik guru dan penilaian dan tindak lanjut, dilakukan refleksi dan perbaikan untuk memperdalam pemahaman.

“Temuan ini memberikan angin segar bagi pengembangan metode pembelajaran, terutama di era yang menuntut siswa tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga mampu menerapkan ilmu dalam konteks kehidupan. Guru didorong untuk mengintegrasikan strategi PDCA dalam pembelajaran, baik secara tatap muka maupun daring,” pungkas Prof. Parlan. (hud/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img