MALANG POSCO MEDIA – Covid-19 sudah mereda dari pandemi akan menjadi endemi, saat ini peluang pasar mulai kembali normal. Dengan adanya tantangan tersebut PKK Kota Malang mendorong UMKM untuk inovatif dan kreatif dalam mengembangkan digitalisasi dan harus melek digital di era 5.0.
“Hidup ini di sisi lain adalah soal peluang. Apapun keadaannya peluang itu ada. Di situasi wajar maupun di musim wabah peluang itu selalu ada,” ujar Ketua TP PKK Kota Malang Widayati Sutiaji kepada Malang Posco Media, Selasa (16/8) kemarin.
Langkah konkritnya, PKK terus mengembangkan produk-produk UMKM dengan melibatkan dan berpartisipasi aktif untuk kemajuan UMKM melalui berbagai program. Seperti pelatihan membuat produk fashion, pelatihan digital marketing hingga pelatihan membuat kemasan produk. Juga mengikutsertakan UMKM dalam pameran, baik yang dilaksanakan tingkat lokal Malang maupun nasional serta menyelenggarakan event kreatif dan kompetisi tingkat kota.
“Patut direnungkan, melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar, lakukan hal-hal yang paling mungkin dilakukan, walau hal itu bersifat remeh temeh, kecil dan tak berarti. Namun jika semua itu dilakukan dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati dan penuh kesenangan, insya Allah dari zero menjadi hero. Kuncinya, inovatif, kreatif, manfaatkan peluang dan bersungguh-sungguh, semangat,” ungkap istri Wali Kota Malang Sutiaji ini.
Tidak hanya mendorong pemulihan dan peningkatan UMKM, saat ini PKK juga sedang fokus mengimplementasikan penerapan gerakan urban farming yang merupakan kegiatan pemanfaatan lahan sempit perkotaan sebagai media tanam. Melalui budidaya tanaman pangan organik, toga yang bernama UF 2+ (Urban Farming plus-plus) dan budidaya ikan dalam ember (BUDIKDAMBER) serta GERBUDBUTE (Gerakan Budidaya Bunga Telang) dengan lahan yang terbatas. Ini mampu menjawab permasalahan peningkatan ketahanan pangan dan peningkatan gizi masyarakat di Kota Malang.
“Melalui program urban farming ini masyarakat dan kelompok tani mendapat bantuan berupa benih (sawi, bayam, kangkung), bibit (lombok, terong, tomat), pupuk organik cair dan media tanam berupa (tanah, polybag dan kompos). Dalam pelaksanaannya di lapangan kelompok tani mendapat bimbingan teknis, motivasi dan pendampingan dari PPL (Petugas Penyuluh Lapangan),” sebut Widayati.
Selain memberikan nilai ekonomi, inovasi urban farming juga memberikan suasana rumah serta lingkungan yang asri dan sehat. Sekaligus menjadi gaya hidup masyarakat di Kota Malang.
Dengan semakin banyaknya rumah tangga yang melakukan kegiatan urban farming, maka perekonomian keluarga semakin kuat, dan pemenuhan gizi keluarga semakin baik sehingga masyarakat Kota Malang terhindar dari stunting.
“Terbukti melalui inovasi Urban Farming yang telah di lakukan, telah mampu menurunkan angka stunting hingga 3.888 sampai dengan tahun 2021. Tangguh ekonomi, tanggung kesehatan, tangguh sosial budaya kita,” tandasnya. (ian/aim)