.
Thursday, December 12, 2024

Dosen Fakultas Teknik Unitri; Bantu UMKM, Rancang Alat Pencetak Bakso

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Owner Bakso Wilujeng, Eko Setyo Kawilujengan kini sudah tidak repot lagi membuat bakso. Dia mendapat bantuan satu set alat membuat bakso semi manual. Artinya tidak lagi menggunakan cara manual seratus persen. 

Alat pembuat bakso tersebut merupakan hasil karya inovasi tim dosen Fakultas Teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat, tim dosen yang terdiri dari tiga orang ini membantu UMKM.

Kali ini sasarannya Bakso Wilujeng yang ada di Kelurahan Ketawanggede. Dengan bantuan alat tersebut, usaha bakso ini lebih produktif. Eko membuat baksonya lebih cepat. Dan lebih higienis. “Dan dengan alat ini sudah tidak pake kontak langsung dengan tangan. Tidak seperti cara manual. Sehingga hasilnya lebih higienis,” ujar Fikka Kartika Widyastuti, S.Si., M.Si, selaku Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat.

Sebelum menentukan Bakso Wilujeng Ketawanggede menjadi mitra abdimas, tim dosen lebih dulu melakukan survei. Mereka mencari secara selektif calon mitra yang benar-benar butuh bantuan. “Kami identifikasi lebih dulu permasalahan yang dialami mitra, setelah itu menentukan solusi yang bisa kita berikan,” kata Fikka.

Bantuan alat ini terasa bermakna. Karena tim dosen mendapat keluhan dari mitra yang kini usianya sudah tidak lagi muda membuat produktivitasnya menurun. Maka dengan bantuan alat tersebut dapat membantu menaikkan produksi baksonya.

Fikka mengungkapkan belum tahu secara pasti perbandingan jumlah hasil bakso antara menggunakan alat dengan cara manual. “Kami belum melakukan perbandingan. Hanya yang jelas dengan alat ini bakso yang dihasilkan lebih cepat dan lebih banyak dari cara manual,” imbuhnya.

Alat ini tidak menggunakan listrik. Jenisnya semi manual. Sehingga penggunaanya tidak membebani biaya listrik.

Untuk ukuran bakso yang diinginkan dapat diatur melalui tekanan. Besar kecil diameter bakso disesuaikan dengan besar tekanan yang digunakan saat mencetak bakso. “Bisa kita gunakan untuk membuat bakso dengan berbagai ukuran. Tergantung besar atau kecilnya tekanan yang kita gunakan di alat tersebut,” terangnya.

Selain bantuan berupa alat, tim pengabdian dosen Unitri juga memberikan pelatihan laporan keuangan sederhana. Karena Eko mengelola usaha baksonya berdua dengan sang istri. Belum mempunyai karyawan yang punya kompetensi dalam manajemen keuangan.

Karena itu, Fikka mengungkapkan, juga perlu memberikan pelatihan supaya laporan keuangan di usaha ini lebih tertata rapi. “Karena laporan keuangan ini penting dalam sebuah usaha bisnis, supaya lebih jelas untung ruginya,” jelasnya.

Selain itu tim dosen juga memberikan arahan dan pelatihan tentang higienitas untuk kendali mutu produk dan keamanan pangan untuk menjaga kestabilan berproses selama pembuatan bakso secara berkelanjutan.

Dalam pengabdian kali ini, Fikka tidak sendiri. Tetapi bersama dua dosen lainnya. Yakni Kun Aussieanita Mediaswanti, S.T., M.Chem. Eng., PhD dan Ayu Chandra Kartika Fitri, ST., MT. Tim ini dibantu dua mahasiswa, yaitu Larasati Fauzia Rahmi dan Nieke Dedna. (sir/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img