spot_img
Thursday, September 19, 2024
spot_img

Dosen ITN Malang, Early Warning System, Antisipasi Keselamatan Kerja

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dosen Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Dr. Lila Ayu Ratna Winanda, ST., MT., menjadi doktor Bidang Teknik Sipil (Manajemen Proyek Konstruksi), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Lila mengangkat disertasi berjudul ‘Sistem Pemantauan Pekerja Konstruksi Secara Realtime untuk Mendukung Keputusan Keselamatan dengan Fuzzy Berbasis Pengetahuan’.

 Judul tersebut bermula dari tingginya angka kecelakaan kerja. Dan hingga kini yang mengalami peningkatan. Seperti yang dsiampaikan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, meningkatnya kasus kecelakaan kerja dari sebelumnya 114.000 kasus pada 2019, menjadi 177.000 kasus kecelakaan kerja pada 2020.

Lila Ayu Ratna mengatakan, Perlu adanya pendekatan sistem pemantauan secara real time sebagai early warning system (EWS), untuk mendukung pengambilan keputusan keselamatan bagi pekerja konstruksi. Secara teori faktor terbesar penyebab kecelakaan kerja berasal dari pekerjanya.

Lila memfokuskan penelitiannya pada sumber daya manusianya (pekerja/tukang). Karena kebanyakan pekerja masih minim pengetahuan dan pelatihan, sehingga peluang mengalami kecelakaan tinggi sekali. Sementara pengawasan K3 proyek masih mengandalkan checklist dan jika ada kejadian cenderung ditutup-tutupi karena menyangkut nama perusahaan.

“Untuk riil zero accident itu belum dapat dicapai. Kita juga tidak bisa menyalahkan pekerja sepenuhnya. Makanya, kami berusaha membuat sebuah peringatan dini. Sehingga saat orang mau bekerja dan selamat bekerja, kami bisa memantau kondisi fisiknya secara otomatis dan realtime,” terang dosen Teknik Sipil S-1 ITN Malang ini.

Alumnus Teknik Sipil S-1 ITN Malang ini kemudian membuat otomasi dengan sistem software. Sistem pemantauan keselamatan pekerja konstruksi secara real-time. Disusun dengan pendekatan sistem berbasis pengetahuan melalui penelusuran pengetahuan dari para pakar, observasi lapangan, dan literatur pendukung dengan prosedur penalaran. Untuk penyelesaiannya menggunakan metode fuzzy.

Lima sistem fuzzy berbasis pengetahuan (fuzzy knowledge-based) disusun dan dikembangkan dalam mekanisme kesiapan kerja (performance), kelelahan pekerja konstruksi selama jam kerja, analisis fuzzy untuk tingkat bahaya dan efek lingkungan proyek, yang kemudian digabungkan dalam analisis keputusan sebagai sebuah sistem yang terintegrasi.

Lila melanjutkan, selain faktor manusianya, juga ada faktor dari lokasi kerja yang berpotensi menimbulkan bahaya. Yakni, karakteristik proyek dan kondisi lingkungan. Karakteristik proyek antara lain, ketinggian lokasi pekerjaan, kedekatan pekerja dengan lokasi bahaya, peralatan safety yang ada di lapangan, dan lain sebagainya. Sementara faktor lingkungan berkaitan dengan cuaca, suhu udara pada lokasi proyek yang terbuka, pencahayaan, kebisingan akibat peralatan kerja, dan lain-lain.

“Kalau pekerja memakai alat keselamatan seperti helm, atau pada lokasi proyek diberi pagar pengaman, itu sebenarnya hanya untuk mereduksi keparahan jika terjadi kecelakaan kerja. Bagaimanapun kecelakaan itu tetap bisa terjadi. Paling tidak, dengan indikasi-indikasi yang ditunjukkan oleh sistem ini, dapat memberi warning dan kita bisa mencegahnya,” imbuhnya. (imm)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img