MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) melalui tim pengabdian kepada masyarakat berhasil mengimplementasikan inovasi Smart Banana Flour Tech dan strategi pemasaran digital pada UMKM Wardah Maharani Desa Sumberejo Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang. Program ini menjadi solusi konkret bagi UMKM dalam mengatasi permasalahan limbah produksi pisang sekaligus keterbatasan akses pemasaran.
UMKM Wardah Maharani selama ini dikenal sebagai produsen keripik pisang dengan kapasitas 100–150 kg per bulan. Namun, proses produksi masih menyisakan limbah potongan pisang hingga 40 kg per bulan yang sebelumnya dibuang tanpa pemanfaatan. Tepung pisang yang diolah UMKM merupakan bentuk pemanfaatan sisa produksi keripik pisang tersebut.
“Melalui penerapan mesin pengering otomatis Smart Banana Flour Tech, limbah tersebut kini dapat diolah menjadi tepung berkualitas tinggi hanya dalam waktu 4 jam, jauh lebih cepat dibandingkan metode tradisional penjemuran 2–3 hari,” ucap Ketua Tim Pengabdian Dr. Nunung Nurjanah, M.Kes.
Dia menerangkan, tepung pisang hasil olahan limbah kemudian dikembangkan menjadi produk baru berupa cookies, brownies, dan bolu kukus yang memperoleh tingkat penerimaan konsumen di atas 80 persen. Diversifikasi produk ini tidak hanya meningkatkan nilai tambah usaha, tetapi juga memperluas peluang pasar berbasis pangan lokal.
Selain inovasi teknologi, tim pengabdian juga memberikan pelatihan strategi pemasaran digital bagi 15 karyawan UMKM Wardah Maharani. Peserta dilatih mengelola akun bisnis di Instagram, Shopee, dan WhatsApp Business, sekaligus memproduksi konten promosi yang menarik. “Hasilnya, omzet penjualan meningkat rata-rata 27 persen setelah pelatihan,” ujar Nunung.
Program ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, serta kemitraan strategis antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pelaku usaha.
Nunung menambahkan, pendampingan selanjutnya akan difokuskan pada standarisasi produk, branding, serta manajemen keuangan sederhana agar mitra semakin siap bersaing di pasar yang lebih luas. “Akhir bulan akan melaksanakan pendampingan lanjutan,” kata dia.
Kegiatan ini diketuai oleh Dr. Nunung Nurjanah, M.Kes., beranggotakan Prof. Dr. Waras, M.Pd., Thomas Suseco, S.E., M.Sc., Ph.D., serta melibatkan mahasiswa. Tim ini melahirkan berbagai inovasi diversifikasi pisang menjadi pisang tepung sebagai bahan baku pembuatan aneka kue. Proses pembuatan tepung pisang memerlukan proses pengeringan, untuk mempertahankan kualitas tepung pisang yang baik menggunakan teknologi Smart Banana Flour Tech.
Program ini menjadi wujud nyata kontribusi akademisi dalam mendukung pemberdayaan UMKM berbasis potensi daerah, dengan dukungan pendanaan dari Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) dalam skema Penerimaan Proposal Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2025.
Kegiatan dilaksanakan pada hari Selasa, 5 Agustus 2025 lalu. Yaitu pelatihan penggunaan Smart Banana Flour Tech kepada Owner UMKM Wardah Maharani. Pada hari kedua kegiatan, dilaksanakan pendampingan terkait pemanfaatan media sosial sebagai sarana untuk memperkuat jaringan pemasaran.
“Melalui materi tersebut, peserta diajak memahami dinamika daya beli masyarakat dalam konteks kondisi ekonomi saat ini serta relevansinya terhadap strategi dunia usaha dan pengembangan jejaring pemasaran melalui platform digital,” terangnya.(imm/adv/lim)