MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Pemeliharaan rutin jalan kota selalu dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Rumah (DPUPR) Kota Batu di setiap harinya. Hal itu dilakukan mengingat masih banyak muka jalan yang tak mulus, dalam artian bergelombang hingga berlubang.
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan oleh PUPR seperti halnya yang sering kali terjadi di depan Museum Angkut. Disana sering kali terlihat ada sebuah mobil dengan tiga orang pekerja tengah meratakan dan menambal jalan.
Kabid Bina Marga PUPR Kota Batu, Suwoko menyatakan bahwa pihaknya setiap hari melakukan kegiatan pemeliharaan jalan. Tidak hanya di jalan ruas kota, tapi juga menyasar di jalan ruas desa.
Faktor penyebabnya dikarenakan keadaan jalan tersebut lubang atau gelombang akibat padatnya kendaraan yang melintas, serta tekstur tanah yang terkadang bergerak. Lalu tonase kendaraan juga menyebabkan jalan-jalan kota harus dipelihara setiap hari.
Menurutnya jalan yang sedang diperbaiki di depan Museum Angkut itu karena memiliki resiko membahayakan. Selain bergelombang akibat adanya penumpukan aspal, keadaan jalan yang sedikit menurun juga dikhawatirkan memberikan potensi kecelakaan jika jalan tak diratakan.
“Namun kegiatan pemeliharaan ini sementara kita yang mengerjakan sendiri karena sifatnya hanya di beberapa titik. Kedepan, pemeliharaan jalan ini bisa kita lelang,” ungkapnya.
Saat ini ruas jalan yang mendapatkan pemeliharaan dari DPUPR Kota Batu diantaranya sepanjang jalan Sultan Agung. Kemudian jalan Abdul Ghani Bawah, Jalan WR Supratman, Jalan Suropati hingga menyambung di Jalan Sultan Hasanuddin.
“Kalau untuk ruas jalan provinsi ada yang berlubang sangat parah, dan sudah kita laporkan tapi tidak ada tindakan, ya kita tindak dulu. Tujuannya agar masyarakat terhindar dari bahaya kecelakaan,” ujarnya.
Ketika ditanya perihal berapa anggaran yang dikeluarkan untuk pemeliharaan, Suwoko menjelaskan anggaran yang ada sekitar Rp 5 M. Anggaran tersebut sama dengan anggaran tahun lalu dan tidak ada perubahan.
“Karena untuk penganggaran ini kami melakukan kajian dulu terhadap harga bahan. Kami juga sudah memprediksi adanya peningkatkan harga sejak 2021 jadi untuk tahun 2022 ini masih sama harganya. Sehingga anggaran yang kami keluarkan untuk pemeliharaan sebesar Rp 5 M,” pungkasnya. (ran/eri)