MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Perumdam Among Tirto Kota Batu gerak cepat untuk memperbaiki pipa putus akibat longsor pada pondasi pipa yang terletak di Jembatan Sukorame, Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu pada Selasa (7/2) lalu. Perusahaan milik daerah tersebut telah memastikan distribusi air bersih kembali normal pada Kamis (9/2) kemarin.
Direktur Perumdam Among Tirto Kota Batu, Edi Sunaedi menyampaikan bahwa hari ini (kemarin, red.) perbaikan pipa putus sudah selesai dikerjakan. Dengan begitu sekitar 4.000 pelanggan di 16 titik bisa kembali teraliri air. Percepatan perbaikan dilakukan agar kerugian tidak semakin besar.
“Sore ini (kemarin, red.) kami memastikan aliran air bersih di wilayah Kota Batu yang sebelumnya terdampak pipa putus sudah bisa teraliri air bersih. Sehingga sekitar 4.000 pelanggan tidak lagi kesulitan air. Dengan perbaikan sementara tersebut juga bisa menekan kerugian yang mencapai Rp 100 juta,” bebernya.
Sokek, sapaan akrabnya menjelaskan, perbaikan pipa dilakukan uji coba dari pemasangan pipa sementara yang ditanam di luar Jembatan Sukorame. Sedangkan untuk perbaikan pada saluran sebelumnya masih menunggu pembangunan pondasi yang baru.
“Kalau untuk perbaikan pondasi akan dilakukan oleh BPBD dan DPUPR. Kami berharap pembangunan bisa dilakukan secepatnya agar perbaikan pipa juga segera dikerjakan dan pelayanan air bersih kepada masyarakat kembali prima,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat mengatakan, dari hasil peninjauan kerusakan terjadi pada struktur pondasi aliran pipa yang berada di samping jembatan ambrol. Meski begitu secara struktur kontruksi bangunan jembatan masih aman. “Berdasarkan kajian tenis DPUPR bahwa secara konstruksi pondasi jembatan Sukorame Desa Sidomulyo masih aman. Ini dibuktikan dengan tidak adanya penurunan (settlement) di struktur lantai maupun perkerasan jembatan,” paparnya.
“Akan tetapi sayap jembatan mengalami keruntuhan akibat pondasi jembatan pipa air yang ambrol akibat tergerus air sungai tersebut. Padahal fungsi sayap jembatan untuk mengamankan abutmen jembatan,” imbuhnya.
Sehingga lanjut dia, sayap jembatan ini harus segera ditangani. Karena dikhawatirkan arus sungai akan menggerus abutmen dan pondasi jembatan. “Kalau untuk perbaikan konstruksi bangunan pondasi kami targetkan bisa selesai maksimal tiga bulan. Bahkan kalau bisa lebih cepat lagi. Sedangkan untuk berapa anggaran yang dibutuhkan masih dilakukan kajian,” pungkasnya. (eri/udi)