Bagikan Bekal Keilmuan untuk 300 Siswa-siswi SMPN 9 Surabaya
Malang Posco Media, SURABAYA – Serangan jantung jika tidak ditangani dengan baik dan benar, dalam waktu 10 menit bisa berakibat seseorang meninggal dunia. Karenanya kita disarankan memiliki ketrampilan memompa jantung agar bisa memberi pertolongan sebelum pertolongan medis.
Hal di atas diungkapkan Kolonel Kesehatan dr. Margono Gatot Suwandi, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito, Jogjakarta di depan 300 siswa-siswi SMPN 9 Surabaya di aula SMPN 9 Jl. Putroagung 1, Surabaya, Senin siang.
‘’Apalagi, serangan jantung rata-rata terjadinya di rumah. Bukan di rumah sakit atau di luar rumah. Karena itu, ketrampilan memompa jantung harus kita miliki. Kita kuasai,’’ tandas Margono, yang juga alumnus tahun 1983 SMPN 9 Surabaya ini.
Secara panjang lebar, Margono kelahiran Tambaksari Surabaya ini, merinci detail seluk beluk penyakit jantung. Termasuk tanda-tanda serangan jantung dan cara mencegahnya. Dan untuk memperkuat paparannya, Margono juga mempraktekkan seluruh materi yang diberikan.
Misalnya, bagaimana cara menekan dada secara berulang pada seseorang yang tiba-tiba terkena serangan jantung dengan menggunakan kedua telapak tangan. Dengan ‘tekanan’ telapak tangan berulang ke bagian dada sebelah kiri bisa kembali menggerakkan jantung yang berhenti mendadak.
Menurut dia, jika melihat seseorang terkena serangan jantung biasanya justru terjadi kepanikan. Lebih dari itu, mereka juga tidak tahu apa yang harus diperbuat. Kondisi inilah menyebabkan kematian akibat serangan jantung sangat tinggi.
‘’Dari 10 orang yang kena serangan jantung, biasanya cuma satu orang yang bisa terselamatkan, sisanya tak tertolong. Karena itu tidak perlu panik jika kita melihat ada yang kena serangan jantung. Amankan diri, amankan korban, amankan lingkungan lalu berikan pertolongan kepada korban,’’ ungkap Margono meyakinkan.
Di sisi lain, Margono juga mengingatkan, serangan jantung bisa terjadi pada setiap orang. Termasuk diantyaranya olahragawan. Buktinya, sudah banyak pemain bola profesional yang terkena serangan (jantung berhenti mendadak) di tengah lapangan.
‘’Lalu bagaimana agar tidak sampai terkena serangan jantung? Lakukan pola hidup sehat dan tidak bekerja keras memfosir tenaga maupun pikiran,’’ kata Margono, yang selama membagikan ilmunya di depan siswa siswi SMPN 9 Surabaya sering mendapatkan applaus audiens termasuk guru-guru SMPN 9 Surabaya.
Diakhir acara, Margono didampingi para alumni tahun 1983 SMPN 9 Surabaya lalu membagi-bagikan suvenir sebagai kenang-kenangan. Khusus ketua kelas, margono memberi kenang-kenangan jaket kebanggan TNI AU. (has)