MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Tembok dinding Jalan Damun RT 02 RW 06 Desa Beji Kecamatan Junrejo Kota Batu ambrol, Senin (29/1) petang. Penyebabnya karena saluran drainase dari belakang Singhasari Hotel tidak mampu menahan debit air saat hujan deras sehingga meluap hingga mengakibatkan tembok dinding ambrol. Panjangnya sekitar 30 meter dengan tinggi sekitar 7 meter.
Kejadian ini juga menyebabkan dua rumah warga kemasukan air berlumpur. Salah satu pemilik rumah, Winarto mengatakan tembok dinding di depan rumahnya tersebut ambrol sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu, ia mendengar suara gemuruh dari dalam rumah. Saat keluar dilihatnya tembok dinding ambrol menutup ruas jalan.
“Lumpur hingga masuk garasi rumah saya. Tapi tidak ada kerusakan,” ujar pria usia 61 tahun ini sembari mengatakan, rumah di sebelahnya milik Rina Sulistyowati juga digenangi air lumpur. Winarto menambahkan, bila kabel jaringan listrik dan pipa saluran air di sana terputus.
Berdasarkan pantauan Malang Posco Media, Selasa (30/1), sedikitnya lima pekerja dari Singhasari Hotel menindaklanjuti dampak dari ambrolnya tembok dinding. Pun kabel sudah dibenahi. Sedangkan, pipa saluran air bersih yang mengalir ke warga sekitar digantinya dengan pipa yang baru.
“Ini kami mau merobohkan sisa tembok yang retak-retak di ujung, ” sambung salah satu pekerja Singhasari Hotel.
Kasi Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Kota Batu Doddy Faturrachman menambahkan, bila dalam kejadian ambrolnya tembok dinding Singhasari Hotel saat hujan intensitas sedang hingga tinggi, tidak mengakibatkan korban jiwa maupun luka-luka. Kendati demikian sejumlah fasilitas umum (fasum) terdampak.
“Material pada saat kejadian menutup akses jalan utama warga, saluran drainase tersumbat, kabel PLN terputus, dan dua rumah digenangi air,” paparnya.
Doddy menambahkan bila penyebab ambrolnya tembok dinding Singhasari Hotel karena saluran drainase tidak mampu untuk menampung kenaikan debit air sehingga, dinding mengalami ambrol.
“Yang menindaklanjuti untuk membetulkan dari pihak Singhasari Hotel karena dia yang punya (tembok dinding),” pungkasnya. (den/eri/nug)
