Wisuda BIPA KBRI Bern

MALANG POSCO MEDIA, SWISS- Drama komedi Jaka Tarub dan Nawang Wulan yang dipentaskan oleh pemelajar BIPA 3 sukses menghibur para hadirin yang hadir di Wisuda BIPA KBRI Bern Semester Satu tahun 2025. Acara wisuda BIPA yang diadakan di Wisma Duta RI Bern pada Sabtu (5/7) lalu dihadiri oleh 40 orang pemelajar dari 7 kelas BIPA yang telah diselenggarakan dari bulan Maret hingga Juni tahun ini.
Duta Besar Indonesia untuk Swiss merangkap Liechtenstein I Gede Ngurah Swajaya menyampaikan rasa senangnya. “Saya sangat bangga melihat minat dan antusiasme yang besar dari masyarakat Swiss dalam mempelajari Bahasa Indonesia. Ini menunjukkan adanya ketertarikan yang tulus terhadap budaya kita,” ungkap Dubes Ngurah.
Lebih lanjut Dubes menyampaikan peran penting Bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa. Selain menerima sertifikat kelulusan, acara wisuda BIPA KBRI Bern juga merupakan ajang bagi para pemelajar BIPA untuk menampilkan kemahiran mereka berbahasa Indonesia dengan berpidato, berpantun, bercerita, berdongeng, hingga bernyanyi lagu Indonesia.
Beragam penampilan siswa BIPA menunjukkan semangat dan kreativitas dalam menguasai Bahasa Indonesia. Setiap kelas menyuguhkan pertunjukan unik yang mencerminkan kemajuan pembelajaran mereka. Selain drama komedi yang mengundang tawa, berbagai penampilan dari tiap kelas turut memeriahkan suasana musim panas di Swiss.
Acara dibuka oleh siswa BIPA Anak yang menyanyikan lagu nasional seperti Garuda Pancasila dan Dari Sabang sampai Merauke, disusul penampilan siswa BIPA 1 dan 2 yang menunjukkan kemampuan berpantun dan bernyanyi. Semangat belajar Bahasa Indonesia juga terpancar dari siswa tingkat lanjut. Julian dan Patrick dari BIPA 5 membawakan monolog “Bahagianya belajar Bahasa Indonesia” tanpa teks.
“Meskipun kami masih sering salah ucap dan salah paham dalam berbahasa Indonesia, namun kami cinta Bahasa Indonesia. Kami selalu senang mengikuti kelas BIPA dan belajar Bahasa Indonesia. Selain itu, orang-orang Indonesia juga ramah dan hangat,” tutur Julian dan Patrick dari kelas BIPA 5 dalam monolog-nya.
Dari BIPA 7, Monika tak mau kalah membagikan cerita tentang pernikahan adat Pulau Kei, sementara Temo memukau dengan demonstrasi membuat tortilla dalam Bahasa Indonesia secara fasih.
Usai prosesi wisuda, para peserta menikmati hidangan khas Indonesia seperti gado-gado, sate ayam, soto ayam, lumpia, dan pisang goreng. Suasana semakin meriah dengan kuis interaktif tentang wawasan kebudayaan nusantara, yang dijawab dengan antusias oleh para siswa.
Penyelenggaraan kelas BIPA telah menjadi program unggulan diplomasi budaya KBRI Bern sejak tahun 2020. Pada Pekan Festival Handai Indonesia (FHI) yang diadakan pada oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa pada Agustus tahun 2024, dua siswa BIPA KBRI Bern, Sabine Wilke dari kelas BIPA 2 dan Madeleine Priyambodo dari kelas BIPA 7 berhasil memenangkan kejuaraan tersebut di kategori.
Program BIPA KBRI Bern tidak hanya bertujuan untuk mendukung fokus Pemerintah RI dalam memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia internasional, namun juga mempromosikan citra positif Indonesia dan menjadi jembatan budaya antara Indonesia dan Swiss. (opp)