MALANG POSCO MEDIA-Langkah preventif mencegah terjadinya laka lantas jip menuju wisata Gunung Bromo jalur Malang kerap dilakukan oleh sejumlah pihak. Namun hal ini harus diiringi dengan kedisiplinan pengguna jalan termasuk mobil jip mematuhi segala bentuk peringatan.
Kabag Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani menjelaskan, pihaknya telah memasang beberapa rambu peringatan di lokasi rawan kecelakaan untuk berhati-hati dan mengecek kondisi kendaraan masing-masing.
Balai Besar TNBTS juga bekerjasama dengan Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang untuk perbaikan dan pemasangan lampu penerang di beberapa titik kawasan TNBTS.
“Tentunya peringatan-peringatan itu sudah menjadi sebuah sosialisasi bagi para pengguna jalan,” kata Septi kepada Malang Posco Media, Senin (19/5) kemarin.
Terlepas dari semua itu, menurut Septi, kembali lagi kepada pengguna jalan itu sendiri, apakah mengikuti peringatan untuk berhati-hati atau tidak.
“Petugas juga selalu menyampaikan kepada pengguna jalan yang melintas, terutama driver-driver jip wisata agar berhati-hati selama melintas kawasan TNBTS,” tambahnya.
Paguyuban Driver Jip Malang sendiri direncanakan akan mengikuti pelatihan maupun sosialisasi mengenai keamanan dan keselamatan, termasuk Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD).
Seperti disampaikan Dwi Antok Pribadi dari Yayasan Rumah Solusi yang berkerjasama dengan Paguyuban Driver Jip Malang. Ia mengatakan pelatihan meliputi PPGD, tes urine, dan membuat id card untuk driver.
Driver jip yang telah melalui proses edukasi pelatihan mendapat id card boleh mengangkut wisatawan. Uji KIR kendaraan jip turut masuk dalam daftar perencanaan sosialisasi.
Kepala Disparbud Kabupaten Malang Purwoto menyatakan, mendukung pelatihan tersebut. Ia segera menindaklanjuti dan berkoordinasi, baik dengan Rumah Solusi beserta paguyuban Jip, Dishub Kabupaten Malang maupun Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang.
Dua kejadian laka lantas di jalur wisata Gunung Bromo dalam pekan kemarin, masing-masing drivernya asal Malang, salah satunya diduga mengantuk.
“Ini ada yang perlu dipertanyakan, kecuali sopirnya itu orang Jawa Barat yang tidak mengetahui medan. Dua kali kejadian ini kan driver jipnya anak-anak yang sudah terbiasa naik turun Bromo Tumpang. Mestinya sosialisasi, nanti kami koordinasi dengan dishub urusan angkutan,” urai Purwoto.
Sejatinya sosialisasi kepada driver jip sudah sering dilakukan bersama, inisiasi Satlantas Polres Malang beberapa waktu belakangan ini. Hal ini akan direncanakan kambali.
Purwoto menambahkan, yang perlu diedukasi juga terkait peran driver jip di saat mengantar wisatawan. Ketika sudah tiba di objek wisata, semestinya driver jip memanfaatkan waktunya untuk istirahat sambil menunggu wisatawan kembali.
Namun terkadang driver jip juga melakukan peran lain seperti sebagai fotografer untuk wisatawan. “Adakalanya sopir jip dimintai sebagai fotografer, mestinya tidak. Karena mereka harus menjaga keselamatan wisatawan. Mereka harus banyak istirahat,” tambah Purwoto.
Kepala UPT Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Dishub Kabupaten Malang Dani Setiyawan menyampaikan, tahun lalu telah dilakukan rembuk bersama instansi Pasuruan, Probolinggo, dan Pemkab Malang terkait uji KIR kendaraan jip.
“Kami tidak keberatan untuk kendaraan (jip.red) dilakukan uji KIR. Tapi selama ini belum ada kendaraan yang datang ke kami,” kata Dani.
Menurutnya, mobil jip yang dijadikan mobil penumpang ini telah dimodifikasi sehingga tidak memenuhi persyaratan. Misalnya ban lebih besar tidak sesuai standar sehingga terkendala pada rem.
“Sudah banyak tidak standar karena dimodifikasi. Mungkin kesulitan mereka di situ makanya tidak datang uji,” jelasnya.
Kanit Kamsel Satlantas Polres Malang Ipda Umar Kiswoyo, juga menegaskan pihaknya sering mengadakan pelatihan untuk driver jip. Namun demikian, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk TNBTS. “Sudah sering pelatihan, kemudian pasang banner, sosialisasi pada paguyuban untuk kelayakan kendaraan, dan fokus konsentrasi dalam mengemudi. Karena kebanyakan para sopir lelah sehingga terjadi laka atau lebih dikenal microsleep,” tambah Umar. (den/van)