spot_img
Friday, April 26, 2024
spot_img

Natalia Fitri Clerin Susilowati Berprestasi di Sirkuit Mandalika

Driver Wanita Satu-satunya, Buktikan yang Terbaik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Ia membuktikan bahwa perempuan bisa ngegaspol hingga juara di Sirkuit Intrenasional Mandalika, Lombok Tengah, NTB.  Itulah  Natalia Fitri Clerin Susilowati. Masih muda, juara di salah satu kategori Shell Eco Marathon2022.

========

Masih teringat jelas di benak Natalia Fitri Clerin Susilowati ketika  terik matahari dan tajamnya tikungan di Sirkuit Mandalika menjadi saksi  keberhasilan dan prestasinya.

Clerin yang dipercaya menjadi satu-satunya driver wanita dari Indonesia  ini sukses menyabet juara 1. Yakni di kategori Prototype Hydrogen Fuel Cell dengan mobil Anagata FCV dalam Shell Eco Marathon Oktober lalu.

Padahal setidaknya ada 20 negara yang bersaing dalam ajang tersebut. Ia membuktikan skill menyetirnya tidak kalah dibandingkan  pria yang sangat lekat dengan mesin dan otomotif.

Sejak awal, Clerin sebenarnya sempat merasa ragu  mengikuti ajang internasional itu. Namun tidak begitu lama, warga Lowokwaru ini langsung bisa menguasai keadaan. Ia sukses mengantarkan mobil berbahan hidrogen milik timnya itu menjadi yang terbaik.

“Waktu itu memang saya pertama kali nginjakin kaki di Mandalika. Karena kan sebelumnya itu saya hanya lihat dari berita dan di media. Kalau deg-degan sebenarnya tidak, karena saya nothing to lose. Tapi karena di awal itu sempat banyak jadi perhatian media, jadi agak lebih aware saja,” cerita Clerin mengenang rangkaian momen indah itu.

Clerin dengan timnya sudah mempersiapkan yang terbaik untuk mobil Anagata FCV sejak lama. Dia telah melalui proses yang tidak mudah hingga akhirnya terpilih menjadi driver mobil hidrogen. Menurut Clerin, prosesnya itu pun cukup ketat.

“Awalnya itu sebenarnya saya sempat mau diganti karena perempuan. Cuma karena ini kompetisi internasional, saya pun berusaha membuktikan dan syukur berhasil,” kata dia.

“Sebelumnya saya sudah mengikuti semacam seleksi, yaitu sayembara driver. Dari banyak driver itu dipilih yang berhasil menjalankan mobil dengan konsumsi BBM tersedikit,” sambung gadis kelahiran Kupang NTT ini 

Sebelumnya Clerin juga berlatih sangat keras. Untuk mempersiapkan semuanya dengan baik, ia rajin berlatih. Clerin mengaku baru bisa totalitas berlatih justru saat malam hari. Meski  badan sudah lelah, namun di saat itulah Clerin bisa berlatih maksimal karena suasana relatif sepi.

Biasanya Clerin banyak berlatih di sekitar Taman Kunang-Kunang Jalan Jakarta Kota Malang. Salah satu sudut di Kota Malang yang sangat syahdu saat malam hari. Ia merasa lebih bebas dan lebih siap ketika menghadapi risiko tabrakan. Mulai tertabrak pembatas jalan hingga mobil terbalik pun ia pernah rasakan.

“Nah tiap paginya,  saya tetap harus kuliah. Jadi memang harus pintar bagi-bagi waktu. Kapan harus meluangkan untuk riset, kapan untuk waktu praktikum dan kapan berlatih,” ungkap mahasiswi Universitas Brawijaya (UB) ini.

Begitulah aktivitas Clerin setiap hari. Selain mempersiapkan kuliah, juga harus menghadapi lomba di Mandalika. Ia sendiri sebenarnya tidak menyangka bisa meraih prestasi gemilang di Mandalika. Pasalnya, mobil hidrogen sebenarnya juga merupakan kali pertama diikutkan dari timnya. Clerin pun mengaku bersyukur, karena hasilnya bisa memenuhi dan memuaskan seluruh pihak. Hasilnya pun dikatakan Clerin jauh di atas tim lain.

“Kita itu kan kompetisi mobil hemat energi. Ada technical inspection untuk memastikan apakah mobil itu sesuai regulasi. Menang itu di luar target kita banget karena tim kita itu kan pertama kali mengikutkan mobil prototipe hidrogen. Jadi ini juga pencapaian besar,” kata gadis 21 tahun ini.

Clerin saat ini terus mengasah kemampuan di bidang teknik mesin. Sesuai bidang ilmu yang ditempuhnya saat ini yakni di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UB.  Namun dia mengaku agak mengendurkan aktivitasnya ‘mengoprek’ mesin mobil karena sudah memasuki periode akhir kuliah.

Clerin yang tinggal di sebuah rumah kos di kawasan Lowokwaru ini mengaku bakal lebih memfokuskan aktivitasnya untuk belajar lebih serius.

“Saya sekarang skripsi, semester tujuh, jadi kemungkinan saya agak mengurangi aktivitas itu. Cuma ya di tim kalau misal mungkin sharing, saya masih tetap kok di tim,” sebut anak pertama dari dua bersaudara ini.

Meski memang sedikit wanita yang menggemari dunia mesin dan otomotif, Clerin mengaku sangat mencintai dunianya itu. Ia tak pernah merasa menyesal meski cita-citanya dulu bukanlah di dunia mesin seperti saat ini.

“Saya masuk mesin dulu ingin coba hal baru saja. Terus akhirnya cari yang menantang, mesin jarang ada cewek. Masalah otomotif dulu sebenarnya tidak ngerti apa-apa, makanya saat jadi driver belajar terus dari nol sampai pelajari strategi nyetir,” bebernya.

“Saya masuk mesin itu juga saran dari ayah. Beliau ingin anaknya ke jurusan teknik karena prospek gede. Kalau saya sendiri inginnya jadi dokter, tapi sepertinya menurut ke orang tua dulu,” sambung gadis yang hobi membuat kue ini.

Clerin yang sejak kecil dibesarkan di Kota Pasuruan ini pun mengaku tidak ambil pusing atas dinamika itu. Yang terpenting dia bisa mencurahkan semua kemampuan dan apa yang bisa dilakukan.

“Kalau saya nanti biar mengalir saja, meskipun memang sejak dulu itu sebenarnya ketertarikan saya  berkaitan kesehatan. Tapi nyatanya sekarang  saya juga tertarik dunia balap.  Kedepan gimana ya dilihat saja nanti,” kilahnya.

Terlepas dari itu, Clerin sendiri sudah sangat senang dengan pembuktian dirinya yang mampu mengemudi mobil prototipe. Sebab, dengan begitu, seorang wanita tak perlu ragu atau takut ketika berkompetisi di dunia yang didominasi pria.. Ia  berpesan kepada seluruh wanita agar yakin pada kemampuan masing-masing

“Jangan sampai apa yang kamu punya, atau gender, menghalangi mimpi kamu. Misalnya direndahin, dilihat sebelah mata, justru buktikan  dan jangan patah semangat,” pesan alumnus SMAN 1 Pasuruan ini.(ian nurmajidi/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img